Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Azyumardi Azra: Partai Islam Bukan Ancaman Bagi Kehidupan Bernegara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Sabtu, 08 Mei 2021, 04:43 WIB
Azyumardi Azra: Partai Islam Bukan Ancaman Bagi Kehidupan Bernegara
Cendekiawan Muslim Prof Azyumardi Azra/Net
rmol news logo Dua cendekiawan Muslim, Prof. Azyumardi Azra dan Prof.  Komaruddin Hidayat, memiliki pandangan yang berbeda mengenai posisi partai politik berbasis massa umat Muslim dalam konstelasi politik kekinian di tanah air.

Perbedaan pandangan kedua cendekiawan yang sama-sama pernah menjadi rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, ini terlihat dalam diskusi daring bertajuk “Prospek Islam dalam Kontestasi 2024” yang diselenggarakan Moya Institute, Jumat (7/5).

Dalam diskusi itu, Prof. Komaruddin Hidayat tiba pada suatu kesimpulan bahwa partai Islam menjadi ancaman kehidupan bernegara. Karena itu, menurutnya, seluruh elemen bangsa perlu kembali pada semangat awal kemerdekaan Indonesia.

“Saya sepakat, bagaimana mengembalikan semangat awal menuju Indonesia merdeka. Kemudian, kenapa ada parpol Islam?” kata Prof. Komaruddin Hidayat yang menduduki kursi Rektor UIN Jakarta pada periode 2006-2011, dan kini menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

Sementara Prof. Azyumardi Azra yang menjabat sebagai Rektor UIN Jakarta pada periode 1998-2006, mengatakan pandangan rekannya itu sangat berlebihan.

“Sekarang partai yang mengusung Islam hanya dua yaitu PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan PPP (Partai Persatuan Pembangunan). Saya melihat dua partai Islam ini bagus,” ujarnya.

“Saya tidak melihat PKS dan PPP sebagai ancaman bagi bangsa,” kata Prof. Azyumardi Azra.

Selain itu, Azyumardi Azra juga melihat koalisi partai-partai politik berbasis massa umat Muslim dan partai politik yang berbasis Pancasila memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pemilihan umum.

Menurutnya, kemampuan memperoleh dukungan rakyat itu tergantung pada kemampuan setiap partai atau koalisi partai menangkap dan menyelesaikan masalah-masalah yang berkembang di tengah masyarakat.

"Banyak sekali masalah ekonomi, sosial, disrupsi tingkat lokal, nasional dan global. Jadi tidak bisa hanya bicara pada ideologi saja, apakah Islam atau Pancasila," demikian Prof. Azyumardi Azra. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA