Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saran Nasir Djamil, Jokowi Harus Evaluasi Orang Dekat Yang Menjerumuskan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 09 Mei 2021, 10:54 WIB
Saran Nasir Djamil, Jokowi Harus Evaluasi Orang Dekat Yang Menjerumuskan
Politisi PKS Nasir Djamil/Net
rmol news logo Para pembantu Presiden Joko Widodo seharusnya bisa mengantisipasi agar promosi soal bipang alias babi panggang tidak ikut masuk dalam materi pidato. Terlebih, pidato disampaikan di saat umat Islam sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan dan bersiap merayakan Idul Fitri.

“Yang patut kita sayangkan itu adalah kenapa para pembantunya tidak mengantisipasi, tidak sensitif. Ini soal sensitivitas ini sebenarnya, jadi itu yang tidak dipahami orang yang ada di dekat Presiden Jokowi," ucap politisi PKS Nasir Djamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/5).

Sebagai presiden, seharusnya presiden memang terima beres pekerjaan anak buahnya, lalu disampaikan ke publik dan tidak perlu ada koreksi kembali. Namun adanya kelalaian tersebut membuat presiden kebablasan dalam menyampaikan pernyataan, hingga menyulut emosi masyarakat.

"Bagaimana umat Islam tidak berteriak. Jadi, umat Islam itu berteriak tidak bisa disalahkan karena mereka itu tercederai bahwa ini adalah perayaan bulan suci Ramadhan disampaikannya, dan sedang menyambut Idul Fitri lagi kembali pada fitrah, kembali kepada kesucian," tegas anggota Komisi II DPR RI itu.

Atas dasar tersebut, Nasir Djamil menyarankan agar Presiden Jokowi segera melakukan evaluasi orang dekatnya yang telah menjerumuskan ke arah sesat. Tujuannya, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

“Segera evaluasi orang-orang yang di sekitar presiden, bukan kemudian ramai-ramai membela (presiden) bahwa ini untuk promosi makanan daerah. Ini kan seperti berdiri sebuah kaca yang terang benderang orang tidak akan percaya itu," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA