“Yang patut kita sayangkan itu adalah kenapa para pembantunya tidak mengantisipasi, tidak sensitif. Ini soal sensitivitas ini sebenarnya, jadi itu yang tidak dipahami orang yang ada di dekat Presiden Jokowi," ucap politisi PKS Nasir Djamil kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/5).
Sebagai presiden, seharusnya presiden memang terima beres pekerjaan anak buahnya, lalu disampaikan ke publik dan tidak perlu ada koreksi kembali. Namun adanya kelalaian tersebut membuat presiden kebablasan dalam menyampaikan pernyataan, hingga menyulut emosi masyarakat.
"Bagaimana umat Islam tidak berteriak. Jadi, umat Islam itu berteriak tidak bisa disalahkan karena mereka itu tercederai bahwa ini adalah perayaan bulan suci Ramadhan disampaikannya, dan sedang menyambut Idul Fitri lagi kembali pada fitrah, kembali kepada kesucian," tegas anggota Komisi II DPR RI itu.
Atas dasar tersebut, Nasir Djamil menyarankan agar Presiden Jokowi segera melakukan evaluasi orang dekatnya yang telah menjerumuskan ke arah sesat. Tujuannya, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Segera evaluasi orang-orang yang di sekitar presiden, bukan kemudian ramai-ramai membela (presiden) bahwa ini untuk promosi makanan daerah. Ini kan seperti berdiri sebuah kaca yang terang benderang orang tidak akan percaya itu," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: