Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan, pelibatan personel yang dibekali dengan senjata lengkap itu guna menangani sekaligus bentuk antisipasi tindakan kriminal.
"Dimungkinkan akan adanya tindak kriminalitas. Sehingga ketika ditempatkan personel-personel yang membawa senjata api di sana," kata Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/5).
Operasi Ketupat 2021 ini sendiri melibatkan setidaknya 166.734 personel gabungan TNI-Polri bersama instansi terkait lainya.
Bahwasanya, kata Rusdi, potensi terjadinya aksi kriminalitas di posko-posko penyekatan merupakan salah satu poin dalam identifikasi awal kepolisian saat menyiapkan rencana operasi. Oleh sebab itu, petugas yang berjaga di pos penyekatan itu tak hanya berasal dari unsur polisi lalu lintas (Polantas).
"Bagi Polri yang berhadapan dengan masyarakat tentunya tidak pakai senjata api, tapi kami semua mengidentifikasi kemungkinan-kemingkinan yang terjadi selama kegiatan mudik tersebut," tambah dia.
Pada hari keempat operasi penyekatan dalam rangka larangan mudik 2021. Polri telah memutarbalikan ratusan ribu kendaraan yang nekat mudik ke sejumlah daerah. Data terhitung sejak penerapan larangan mudik Kamis, 6 Mei 2021.
"Kegiatan pencegahan mudik sampai hari ini telah memutarbalikkan kendaraan sebanyak 104.370 kendaraan. Ini bagian aktivitas mudik yang dicegah dalam rangka menangani virus covid-19," demikian Rusdi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: