Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ziarah Kubur Dilarang Tapi Ancol Membludak, Ketum PKB: Kebijakan Jangan Mengorbankan Rakyat!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 16 Mei 2021, 14:14 WIB
Ziarah Kubur Dilarang Tapi Ancol Membludak, Ketum PKB: Kebijakan Jangan Mengorbankan Rakyat<i>!</i>
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar/Net
rmol news logo Pemerintah diminta berpikir matang dan bijak dalam menerapkan kebijakan pengendalian Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mencontohkan, kebijakan menutup makam untuk ziarah dengan pembukaan tempat wisata. Sebab belum lama ini, pembukaan tempat wisata justru menimbulkan kerumunan, salah satunya di pantai Ancol, Jakarta.

"Bagaimana orang mandi di pantai bisa menerapkan protokol kesehatan? Pakai masker juga tidak mungkin. Mau jaga jarak juga bagaimana caranya? Lihat saja berbagai gambar kerumunan yang terjadi di Ancol pada Jumat kemarin," ujar Gus Ami, sapaan Muhaimin Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/5).

Ketua Tim Pengawasan Penanganan Bencana Covid-19 DPR ini meminta agar Pemprov DKI tidak membuat standar ganda dalam sebuah kebijakan. Di satu sisi ziarah kubur yang menjadi ritual umat muslim saat lebaran dilarang dengan alasan mencegah penularan Covid-19 karena terjadi kerumunan massa, namun disisi lain wisata Ancol dibuka.

"Kalau hari ini akhirnya ditutup, ya saya rasa terlambat dan jangan penutupan sementara untuk hari ini saja. Keselamatan rakyat harus diprioritaskan. Jangan membuat kebijakan yang justru mengorbankan rakyat," jelasnya.

"Jangan sampai apa yang terjadi di India, terjadi pula di Indonesia akibat sebuah kebijakan yang tidak tepat,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA