Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Masalah Kebijakan Diprotes Pelaku Wisata, Gubernur Banten: Enggak Ada Urusan!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Minggu, 16 Mei 2021, 22:50 WIB
Tak Masalah Kebijakan Diprotes Pelaku Wisata, Gubernur Banten: Enggak Ada Urusan<i>!</i>
Gubernur Banten Wahidin Halim/Net
rmol news logo Gelombang protes penolakan kebijakan Gubernur terkait penutupan seluruh destinasi wisata di Banten dikabarkan terus meluas di sejumlah daerah di Tanah Jawara.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Gubernur Banten, Wahidin Halim menegaskan, pihaknya akan tetap menutup tempat wisata meski ada penolakan dari masyatakat beserta pengelola wisata di Banten.

"Penutupan akan dilakukan sampai 30 Mei 2021, tapi dalam perjalananya akan kita evaluasi setiap waktu. Bagaimana kondisi terakhir tentunya akan didiskusikan lagi dengan teman-teman di Forkopimda," ujar pria yang karib disapa WH dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (16/5).

Mantan Walikota Tangerang itu beralasan, penutupan objek wisata sejalan dengan penumpukan wisatawan di berbagai destinasi wisata yang abai terhadap disiplin penerapan protokol kesehatan.

Dikatakan WH, penutupan harus diambil sebagai langkah untuk melakukan pencegahan guna melindungi masyarakat dari penyebaran serta penularan virus corona.

"Karena bagaimana pun juga, kemarin kita sudah tidak mampu lagi untuk melakukan penyekatan maupun upaya sesuai dengan protokol kesehatan," katanya.

Sementara terkait penolakan dari berbagai kelompok, WH mengakui, tidak akan mengubah keputusanya untuk tetap menutup akses wisata demi melindungi masyarakat dari penularan Covid-19.

"Tidak masalah didemo. Karena demo itu kepentingan mereka bukan untuk kepentingan umum. Bagi saya, kepentingan umum harus ditegakkan dan diutamakan," terang WH.

WH tak mempersoalkan jika ada kelanjutan gelombang penolakan penutupan wisata, mengingat seluruh masyarakat memiliki hak yang sama untuk menyampaikan pendapat di muka umum.

"Gak ada urusan mau protes, mau demo, mau digugat. Tapi fakta yang kemarin jelas bahwa masyarakat sudah tidak bisa ditata lagi, dan pemerintah harua bersikap," tegasnya.

WH mewanti-wanti apabila tempat wisata tetap dibuka, maka potensi gelombang tsunami Covid-19 di Banten sangat terbuka sehingga yang akan menjadi korban adalah masyarakat sendiri.

"Saya tidak mau. Karena saya tidak mau Banten yang sudah masuk zona kuning semua, disitu akan terjadi penularan. Jangan hanya karena kepentingan sekelompok orang hanya untuk memuaskan keinginannya harus mengorbankan yang lain," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA