Namun, apa yang dipaparkan Muhadjir tersebut dikritisi Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono. Karena menurutnya, kebijakan peniadaan mudik pemerintah tidak efektif, tidak seperti yang disebutkan Muhadjir.
"Enggak penting lagi sih ngomongin jumlah pemudik yang turun. Virus perkasa sudah terbantu penyebaran dengan kebijakan yang membingungkan dan ngeselin juga," ujar Pandu Riono dalam akun Twitternya, Minggu (16/5).
"Terima Kasih pak Menko PMK atas prestasinya di tahun 2021," tutupnya.
Dalam keterangan tertulisnya hari ini, Muhadjir mengutip data Kementerian Perhubungan yang menyatakan bahwa jumlah pemudik lebaran tahun 2021 sebanyak 1,5 juta.
Dari angka tersebut, Muhadjir menyatakan bahwa pemerintah telah mengevaluasi pelaksanaan kebijakan peniadaan mudik lebaran tahun ini. Namun secara umum dia mengakui aturan tersebut tidak berhasil 100 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: