"Saya memberi apresiasi kepada kepolisian yang bertugas siang dan malam demi menjaga meluasnya ancaman virus Covid-19. Polisi juga manusia biasa, tentu memiliki rasa rindu dan kangen kepada keluarganya yang mungkin berbeda kota," kata Supriansa kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/5).
Meskipun mendapat cercaan dari warga yang tidak terima dengan kebijakan mengatasi pandemi Covid-19, anggota yang bertugas di lapangan tetap menunjukan sikap tegas namun humanis.
"Terkhusus petugas kepolisian yang dibentak-bentak oleh pengendara saya memberi nilai positif. Ya itulah bentuk polisi presisi zaman now. Saya salut dan bangga atas respon sabarnya dalam menghadapi makian warga," ujarnya menekankan.
Belakangan, peristiwa warga yang memaki aparat kepolisian saat diputarbalikan di pos penyekatan yang menarik perhatian masyarakat.
Seorang ibu di Sukabumi melontarkan kalimat kasar kepada aparat kepolisian. Sebabnya, mobil berisikan rombongan keluarganya di halau oleh petugas untuk diputarbalik imbas dari penyekatan larangan mudik.
Kemudian peristiwa kedua adalah seorang perempuan yang mencaci maki polisi di Jalan Lingkar Selatan, Ciwandan, Cilegon, Banten. Setelah viral yang menuai kecaman dari masyarakat, mereka berdua pun meminta maaf atas sikapnya kepada aparat kepolisian.
Kedua warga yang memaki itupun sudah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada aparat kepolisian. Petugas pun dengan lapang dada memberikan maaf kepada dua orang tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: