Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Yaqut Cholil Qoumas: Toleransi Tidak Terbatas Simbolik Perayaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 18 Mei 2021, 22:45 WIB
Yaqut Cholil Qoumas: Toleransi Tidak Terbatas Simbolik Perayaan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat hadiri halal bihalal lintas iman secara virtual/Repro
rmol news logo Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak tokoh dan umat beragama untuk merawat dan meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama.

Diuraikan pria yang karib disapa Gus Yaqut ini, toleransi harus mewujud dalam kehidupan keagamaan dan sosial bangsa, jangan terbatas pada simbolik perayaan semata.

“Mari terus meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama. Tidak terbatas simbolik perayaan ataupun peringatan keagamaan, namun terus ditingkatkan dalam kehidupan keagamaan dan kehidupan sosial kita,” kata Menag saat menghadiri Halal Bihalal Digital Lintas Iman yang digelar Institute of Social Economic Digital (ISED) dan Nasaruddin Umar Office (NUO), Selasa (18/5)

Saat menghadiri acara bertajuk “Sambung Rasa Persaudaraan Antar Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan” Ketum GP Ansor itu menyampaikan bahwa sikap moderat dalam beragama atau moderasi beragama diyakini dapat memupuk sikap toleransi dan kerukunan umat beragama.

“Untuk itu, seluruh umat beragama diharapkan memiliki cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam perspektif jalan tengah yang melindungi martabat kemanusiaan,” jelas politisi PKB itu.

Ia pun mengapresiasi Halal Bihalal Lintas Iman secara virtual.

Kata Gus Yaqut, acara tersebut dapat menjadi momentum mempererat toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Apalagi, saat umat Muslim merayakan Idulfitri 1442 H, umat Kristiani juga memeringati Kenaikan Yesus Kristus.

Menurut Gus Yaqut, perayaan di waktu bersamaan itu dapat menjadi momentum untuk mempererat toleransi antarumat beragama di Indonesia

“Kedua perayaan dan peringatan pada hari yang sama ini termasuk momen langka. Menurut ahli astronomi dapat terjadi 200 tahunan,” ujar Gus Yaqut.

Founder ISED Sri Adiningsih mengungkapkan, halal bihalal saat Lebaran merupakan momentum khas yang hanya dimiliki bangsa Indonesia.

“Halal bihalal ini adalah tradisi indah yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, meskipun hanya lewat virtual, ini bisa mengobati kerinduan kita untuk bersilaturahmi,” ujar Sri.

Sementara Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, Lebaran Idulfitri bukan hanya milik umat Islam, tapi milik seluruh bangsa Indonesia.

“Ini sebagai tradisi yang diwariskan oleh para orangtua kita,” ungkap Nasaruddin.

Halal Bihalal Digital Lintas Iman ini juga dihadiri sejumlah tokoh, seperti anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, Ketua PHDI Wisnu Bawa Tenaya, Anggota BPIP Romo Benny Susetyo.

Selain itu acara diahadiri oleh Direktur Sekolah Pancasila Yudi Latif, Tokoh Sangha Theravada Bikhu Gunaseno, serta Komunitas Penghayat Kepercayaan Dewi Kanti.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA