Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satgas Covid-19: Pulau Sumatera Paling Tinggi Lonjakan Kasus Pasca Lebaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 22 Mei 2021, 13:39 WIB
Satgas Covid-19: Pulau Sumatera Paling Tinggi Lonjakan Kasus Pasca Lebaran
Kepala Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi (kiri bawah)/Rep
rmol news logo Pulau Sumatera menjadi salah satu wilayah yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 tertinggi pasca perayaan Lebaran Idul Fitri 2021.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi, saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Polemik bertajuk "Varian Baru Covid-19" pada Sabtu (22/5).

"Karena kita melihat data, kondisi kemarin, tetapi yang paling penting dari data itu Sumatera mengalami lonjakan kasus. Terutama di Riau, Kepri, Bangka Belitung, kita lihat juga di Aceh, Sumbar," ujar Sonny.

"Jadi, Sumatera ini memang sedang meningkat kasusnya. Dan sekarang kontribusi Sumatera terhadap kasus Covid-19 di Indonesia tuh meningkat secara drastis," imbuhnya.

Tingginya kasus Covid-19 pasca Lebaran, kata Sonny, dikhawatirkan jika Pulau Sumatera yang sebelumnya Pulau Jawa mengalami lonjakan kasus Covid-19 cukup tinggi, terjadi apa yang dinamakan teori "pingpong".

"Ini yang kami khawatirkan teori pingpong, dari Jawa ke Sumatera, Sumatera ke Jawa dan seterusnya. Makanya kami melakukan berbagai upaya mitigasi ada potensi kenaikan, tetapi kita menahan laju kenaikan itu sebisa mungkin," tuturnya.

Adapun yang menjadi faktornya penyebab tingginya kasus Covid-19 di Pulau Sumatera itu yakni penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang mulai kendor dan tingginya mobilitas warga.

"Jadi prokes masyarakat itu hampir turun dalam satu bulan terakhir dan mobilitasnya naik. Dua hal ini cenderung menyebabkan terjadinya kenaikan kasus Covid-19," pungkasnya.

Selain Sonny, turut hadir narasumber lain dalam diskusi daring tersebut yakni PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mariya Mubarika, epidemiolog Ridwan Amiruddin, Bupati Bogor Ade Yasin, dan pakar biologi Molekuler dari FK UNIKA Semarang, Sugeng Ibrahim M. Biomed. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA