Daripada amandemen dan menambah masa jabatan, Presiden Joko Widodo didorong oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk memberikan dukungan
(endorsments) ke calon.
Usulan Partai Nasdem ini sejalan dengan persepsi masyarakat yang mengikuti survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) bertemakan "Sumber Kepemimpinan Nasional: Menuju 2024".
Dalam rilis survei tersebut disebutkan bahwa dari mayoritas responden yang sebanyak 1.200 orang, atau sebesar 74,13 persen, mengaku setuju jika Jokowi memberikan dukungan pada figur lain di pilpres 2024 mendatang.
Ketua DPP Partai Nasdem Saan Mustopa mengungkapkan, saat ini yang perlu diperhatikan bersama adalah, kepada siapa Jokowi akan memberikan
endorsements untuk pilpres mendatang.
"Penting juga catatan terkait dengan
endorsements Pak Jokowi," kata Saan saat menjadi pembicara dalam rilis survei ARSC yang diselenggarakan virtual pada Sabtu (22/5).
Bagi Saan, dukungan langsung dari Jokowi sebagai presiden dua periode akan sangat berarti bagi elektoral satu calon nantinya.
Walau bukan ketua umum partai politik, lanjutnya, Jokowi tetap punya kekuatan dan nilai tawar saat mengkampanyekan satu figur untuk pilpres.
"Siapa pun presiden yang akan mengakhiri masa jabatannya di periode kedua, tentu dia juga punya kekuatan untuk
meng-endeorse," tuturnya.
"Dan itu nanti akan memberikan efek elektoral terhadap calon presiden yang di
endorse tadi," pungkas Saan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: