Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sirojudin Abbas: Politik Elektoral PDIP Berisiko Jika Tolak Ganjar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 25 Mei 2021, 14:48 WIB
Sirojudin Abbas: Politik Elektoral PDIP Berisiko Jika Tolak Ganjar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo/Net
rmol news logo Suhu politik di internal PDIP memanas seketika, akibat beberapa hasil lembaga survei menunjukkan tingkat elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, lebih tinggi dari Ketua DPR, Puan Maharani.

Keduanya sama-sama kader partai berlambang banteng tersebut. Namun nampaknya memiliki "kekhususan" yang berbeda di internal partai.

Sebab, satu fenomena politik yang pernah terjadi di PDIP menjelang Pilpres 2014 silam seolah terulang menjelang Pilpres 2024, dan mulai nampak sejak tahun ini. Perbedaannya, tokoh yang terlibat dalam fenomena tersebut berbeda.

Dulu tahun 2013, tokoh politik senior PDIP Taufik Keimas menolak sosok Joko Widodo dimajukan sebagai capres untuk pemilu 2014. Saat itu, dia tengah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan memiliki elektabilitas yang tinggi berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei.

Sekarang, di tahun 2021 ada nama Ganjar Pranowo, yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah untuk periode kedua. Dia baru-baru ini dicecar oleh putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, lewat singgungan mengenai karakteristik ideal seorang pemimpin di Indonesia.

Dari sebagian pandangan pemerhati politik yang fokus menilai kesan cekcok antara Ganjar dan Puan, justru Direktur Eksekutif Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC),Sirojudin Abbas, menanggapi soal nasib PDIP jika menanggalkan Ganjar dari bursa pencapresan 2024.

"Jika itu terjadi, resiko politik elektoral untuk PDIP tidak akan sederhana," ujar Sirojudin Abbas kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/5).

Sementara itu, Sirojudin Abbas memprediksi Ganjar dalam posisi yang beruntung, meskipun PDIP nantinya tidak akan memajukan dirinya untuk menaiki panggung Pilpres 2024.

Karena menurutnya, dengan berpatokan pada hasil sejumlah lembaga survei yang keluar mulai tahun ini, nama Ganjar sudah bisa ditakar sebagai sosok yang populer di tengah masyarakat.

Maka dari itu, Sirojudin Abbas yakin Ganjar masih akan tetap berpeluang maju di Pilpres 2024. Sementara PDIP, diharapkannya bisa menangani kisruh di internal partainya seperti saat mencalonkan Jokowi di 2014.

" Jika memang pada akhirnya Ganjar tidak diakomodasi PDIP, tentu beberapa partai lain akan senang hati menampungnya. Oleh sebab itu, terlalu dini untuk menyimpulkan prospek Ganjar di PDIP telah berakhir. Apa lagi hingga dilepas untuk dipinang partai politik lain," tutur Sirojudin Abbas.

"PDIP telah berpengalaman menangani kemunculan Jokowi menjelang Pilpres 2014. Dengan pengalaman itu, tentu ibu Mega dan para elite PDIP akan bisa mengambil keputusan politik yang lebih bijak," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA