Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Demi Nasib Jemaah Haji Indonesia, Nusron Wahid Minta Pemerintah Kejar Sertifikasi WHO Untuk Vaksin Sinovac

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 25 Mei 2021, 18:39 WIB
Demi Nasib Jemaah Haji Indonesia, Nusron Wahid Minta Pemerintah Kejar Sertifikasi WHO Untuk Vaksin Sinovac
Anggota DPR RI Fraksi Golkar Nusron Wahid/Net
rmol news logo Pemerintah dan Bio Farma diminta berupaya keras melakukan diplomasi untuk mengejar sertifikasi WHO terkait Vaksin Sinovac.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Anggota DPR RI Nusron Wahid mengatakan upaya itu penting untuk memastikan nasib calon jemaah haji asal Indonesia. Mengingat, sebagian besar masyarakat Indonesia mendapatkan suntikan Vaksin Sinovac.

Informasi yang diterima politisi Golkar itu, di tengah kabar dibukanya kuota terbatas haji bagi jemaah asal luar negeri, Indonesia belum mendapatkan kepastian kuota.

Salah satu alasannya vaksin Sinovac yang digunakan Indonesia belum mendapatkan sertifikai WHO.

“Beberapa negara sudah dikasih tahu alokasi kuotanya. Namun sampai saat ini, Indonesia belum dapat alokasi kuota, yang disebabkan karena vaksin Sinovac yang dipakai Indonesia belum dapat sertifikasi dari WHO,” kata Nusron Wahid dalam Rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dirut Bio Farma Holding Honest Basyir, Selasa (25/5).

Menurut mantan Ketua Umum GP Ansor ini, sungguh ironis kalau sampai umat Islam di luar Indonesia bisa berangkat haji, sementara muslim Indonesia tidak bisa berangkat karena pilihan vaksin yang dibeli pemerintah tidak diakui.

Kata Nusron, hal itu akan menjadi masalah serius karena yang memilih vaksin Sinovac bukanlah umat Islam Indonesia, melainkan pemerintah dan Bio Farma.

"Akan jadi ironis dan tragis kalau sudah mahal-mahal dibeli dengan dana negara, ternyata tidak juga memudahkan umat untuk bisa naik haji,” terang tokoh NU ini.

Karena itu, Nusron meminta agar pemerintah dan Bio Farma segera mengusahakan agar vaksin Sinovac segera mendapat sertifikasi dari WHO.

Dalam pandangan Nusron, kalau tidak segera mendapatkan setifikasi WHO dan Indonesia tidak mendapatkan kuota haji maka akan menjadi tsunami opini.

“Sebaliknya, kalau sertifikasi WHO segera keluar, ini akan bisa dijadikan sebagai alat atau sarana diplomasi agar sebagian umat Islam masih bisa naik haji seperti Negara-negara lain,” ungkap Nusron.

Sementara itu, Dirut Bio Farma Holding, Honest Basyir mengungkapkan, diperkirakan pekan satu atau dua pekan ke depan pihaknya optimis vaksin Sinovac sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO.

“Kita sudah berusaha maksimal dan akan kita push agar vaksin Sinovac bisa diterima di Pemerintah Arah Saudi,” katanya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA