Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekjen Gerindra: Perjanjian Batutulis 2009 Sudah Jadi Sejarah, Tidak Berlaku Untuk Agenda Politik 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 27 Mei 2021, 11:49 WIB
Sekjen Gerindra: Perjanjian Batutulis 2009 Sudah Jadi Sejarah, Tidak Berlaku Untuk Agenda Politik 2024
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani/RMOL
rmol news logo Perjanjian Batutulis yang disepakati Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, hingga kini tidak sepenuhnya terlaksana.

Perjanjian itu salah satunya berisi tentang kesepakatan Megawati dan PDIP akan mendukung Prabowo pada Pilpres 2014. Nyatanya, kala itu PDIP mendorong kadernya Joko Widodo sebagai calon presiden hingga menang dua periode.

Partai Gerindra pun tampaknya tidak terlalu ambil pusing dengan realisasi Perjanjian Batutulis tersebut.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Perjanjian Batutulis adalah bagian dari catatan yang hanya bisa diingat saja.

"Jadi, Perjanjian Batutulis adalah sejarah yang kalau kita anggap tahun 2024 ini, saya kira ya kita mengingat-mengingat saja," ujar Ahmad Muzani di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/5).

Wakil Ketua MPR itu menghadiri Webinar Nasional DPP Partai Gerindra dengan tema "5 Tahun UU Penyandang Disabilitas, Bagaimana Realisasi Pelaksanaannya?".

Kembali ke Perjanjian Batutulis, bagi Muzani, perjanjian diantara Megawati dan Prabowo itu adalah komitmen untuk hajat tahun 2014. Sehingga, tidak tepat dikaitkan dengan 2024.

"Perjanjian Batutulis yang ditandatangani itu adalah perjanjian yang ditandatangani tahun 2009. Dan itu berlaku untuk agenda politik tahun 2014," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA