Perjanjian itu salah satunya berisi tentang kesepakatan Megawati dan PDIP akan mendukung Prabowo pada Pilpres 2014. Nyatanya, kala itu PDIP mendorong kadernya Joko Widodo sebagai calon presiden hingga menang dua periode.
Partai Gerindra pun tampaknya tidak terlalu ambil pusing dengan realisasi Perjanjian Batutulis tersebut.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Perjanjian Batutulis adalah bagian dari catatan yang hanya bisa diingat saja.
"Jadi, Perjanjian Batutulis adalah sejarah yang kalau kita anggap tahun 2024 ini, saya kira ya kita mengingat-mengingat saja," ujar Ahmad Muzani di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/5).
Wakil Ketua MPR itu menghadiri Webinar Nasional DPP Partai Gerindra dengan tema "5 Tahun UU Penyandang Disabilitas, Bagaimana Realisasi Pelaksanaannya?".
Kembali ke Perjanjian Batutulis, bagi Muzani, perjanjian diantara Megawati dan Prabowo itu adalah komitmen untuk hajat tahun 2014. Sehingga, tidak tepat dikaitkan dengan 2024.
"Perjanjian Batutulis yang ditandatangani itu adalah perjanjian yang ditandatangani tahun 2009. Dan itu berlaku untuk agenda politik tahun 2014," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.