Demikian inti pidato tokoh nasional, Dr. Rizal Ramli saat menjadi pembicara kunci dalam acara "113 Tahun Kebangkitan Nasional" yang digelar di Gedung Joang, Menteng Raya 31, Jakarta Pusat, Jumat (28/5).
Dalam acara itu, pidato Rizal Ramli mengangkat tema "113 Tahun Kebangkitan Nasional Kebangkitan Seluruh Rakyat Indonesia: Jalan Keadilan dan Kemakmuran". Acara turut dihadiri para aktivis pro demokrasi.
RR sapaan akrab ekonom senior itu mengajak seluruh komponen bangsa untuk meninggalkan demokrasi kriminal, hijrah ke demokrasi yang bersih dan amanah. Dengan demikian keadilan dan kesejahteraan rakyat yang tertulis secara harfiah dalam konstitusi dapat diwujudkan.
Direktur Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf mengatakan, ajakan RR itu menunjukkan bahwa persoalan yang paling mendasar saat ini adalah persoalan moral para elit bangsa yang tidak mampu memaknai demokrasi secara luas.
Akibatnya yang terbentuk adalah pemerintahan yang tidak punya komitmen untuk membangun demokrasi.
Padahal ini adalah tugas negara melalui yang memerintah untuk menjamin mekanisme demokrasi berjalan terus dalam semua relasi horisontal dan vertikal. Sehingga terbentuk tatanan masyarakat yang demokratis, ditandai adanya
law inforcement, kebebasan pers,
civil society dan terselenggaranya kesejahteraan umum.
Gde Siriana juga setuju dengan pidato RR, yaitu soal tidak adanya visi elit tentang keberlanjutan hidup sebagai suatu bangsa di antara bangsa-bangsa lain.
"Ini menyangkut cara kita hidup dan memandang hidup di masa depan. Ini bisa dijawab jika kita berpikir tentang energi terbarukan dan teknologi sebagai suatu keniscayaan," ucapnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: