Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekretaris Ditjen Perkebunan: Persediaan Minyak Goreng Cukup Dan Harga Stabil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/darmansyah-1'>DARMANSYAH</a>
LAPORAN: DARMANSYAH
  • Sabtu, 29 Mei 2021, 00:52 WIB
Sekretaris Ditjen Perkebunan: Persediaan Minyak Goreng Cukup Dan Harga Stabil
Ilustrasi minyak goreng/Net
rmol news logo Indonesia berhasil melewati kebutuhan pangan jelang Ramadan dan Lebaran lalu. Salah satu kebutuhan pokok seperti minyak goreng terpantau mencukupi kebutuhan dalam negeri, meski dengan harga cenderung meningkat.

Demikian Sekretaris Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Antarjo Dikin, menjelaskan harga minyak goreng yang mengalami kenaikan akibat harga bahan baku, Crude Palm Oil (CPO) yang mengalami kenaikan.

"Dengan harga CPO yang tinggi menjadikan harga CPO di pasar global juga bergerak meninggi," ujar Antarjo Dikin dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Poitik RMOL, Sabtu (29/5).

Pada awal April, Antarjo mengaku sempat mengkhawatirkan adanya kenaikan CPO, mengingat kebutuhan minyak goreng domestik jelang Ramadan dan Lebaran akan meningkat, sehingga akan memengaruhi ketersediaan minyak goreng.

Maka dari itu, kenaikan harga CPO yang cenderung akan naik tersebut karena adanya permintaan yang tinggi. Di samping itu, ada faktor kenaikan harga CPO di luar negeri juga menjadi penyebab kelangkaan minyak goreng.

"Jadi lebih baik jual di luar negeri. Wajar (ekportir) cari untung dan lebih memilih menjual ke luar negeri. Ini memang kita coba monitoring dan harus waspada," jelas Antarjo.

Meski ada kenaikan harga minyak goreng, Antarjo memastikan kebutuhan masyarakat selama Ramdan dan Idul Fitri kemarin masih bisa dipenuhi dengan adanya stok minyak goreng yang cukup.

"Tidak ada gejolak harga minyak goreng, baik sebelum Ramadan dan Lebaran. Ini terjadi karena banyak stok," ujar Antarjo.

Tren kenaikan harga minyak goreng bisa dilihat dari harga per Januari 2021 yang sebesar Rp 14.485 per kg. Sementara pada April naik menjadi Rp14.774 per kg.

Dari rentang periode tesebut, ditaksir kenaikan harga minyak goreng selama 2021 rata-rata berkisar Rp 14.593 per kg.

Untuk perkiraan ketersediaan minyak goreng bulan Mei, Ditjen Perkebunan memperkirakan terdapat 498.000 ton dan perkiraan ketersediaan Juni terdapat 455.123,16 ton.

Sedangkan kebutuhan total baik minyak goreng pangan maupun industri untuk Mei mencapai 488.800 ton, dan Juni kebutuhan total mencapai 446.199,17 ton. Sehingga diperkirakan kebutuhan dan ketersediaan minyak goreng Mei dan Juni terbilang aman.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo jauh sebelum Ramadan sudah memastikan bahwa persiapan dan kesiapan kebutuhan pangan nasional dilakukan secara menyeluruh. Persiapan itu di antaranya dengan mengintervensi sistem distribusi, yakni dengan mendekatkan stok pangan yang ada ke seluruh pasar-pasar di tiap daerah.

Upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah dengan melakukan intervensi dengan mendekatkan stok pangan ke pasar. Selanjutnya mendekatkan sentral komoditi yang dibutuhkan di seluruh daerah. Selain itu Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan melakukan operasi pasar.

Mentan Syahrul menyebut ibadah bulan suci tidak boleh diganggu atau bersoal dengan kecukupan pangan. Oleh karena itu, semua upaya akan dilakukan pemerintah agar masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa secara nyaman dan aman. Juga tidak boleh membuat harga pangan mahal. Namun juga tidak boleh bergantung pada impor. Oleh karena itu semua upaya harus dilakukan.

Antarjo menambahkan hingga saat ini Indonesia berupaya terus menghasilkan olahan CPO yang lebih baik. Harapannya, dengan CPO yang baik, pasar global akan semakin tertarik dengan produk CPO Indonesia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA