Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Politikus Demokrat: Siapa Juga Yang Ingin Koalisi Dengan PDIP? Kegeeran Banget!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 29 Mei 2021, 15:27 WIB
Politikus Demokrat: Siapa Juga Yang Ingin Koalisi Dengan PDIP? Kegeeran Banget<i>!</i>
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan A. Harahap/Net
rmol news logo Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menilai Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang menyatakan menutup pintu koalisi bagi Partai Demokrat dan PKS, terlalu percaya diri.

Menurut Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan A. Harahap, PDIP besar kepala dan gede rasa atau geer. Sebab, Demokrat justru tidak kepikiran sama sekali untuk koalisi dengan PDIP.

"Siapa juga yang mau koalisi dengan PDIP? Mereka kegeeran banget," kata Yan Harahap saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/5).

Politikus muda Demokrat itu menegaskan bahwa pihaknya lebih memilih untuk setia berkoalisi dengan rakyat daripada dengan PDIP. Hal itu sebagaimana arahan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Daripada berkoalisi dengan PDIP kami lebih baik berkoalisi dengan rakyat," tegasnya.

Yan menilai, pernyataan anak buah Megawati Soekarnoputri itu terlalu angkuh dan besar kepala lantaran akan menutup pintu koalisi dengan Demokrat.

"Publik menangkapnya seoalah-olah PDIP alergi dengan Demokrat. Justru yang seharusnya alergi itu kami ke PDIP. He he," pungkasnya.

PDIP sebelumnya menyatakan sikap akan menutup pintu bagi Demokrat dan PKS untuk koalisi pada Pemilu 2024. Pernyataan itu disampaikan langsung Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dalam webinar Para Syndicate bertema "Membaca Dinamika Partai dan Soliditas Koalisi Menuju 2024", Jumat (28/5).

"PDIP berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda, sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS. Itu saya tegaskan sejak awal," kata Hasto.

"Dengan Demokrat berbeda, basisnya berbeda. (Partai Demokrat) partai elektoral, kami adalah partai ideologi tapi juga bertumpu pada kekuatan massa. Sehingga kami tegaskan, DNA-nya kami berbeda dengan Partai Demokrat. Ini tegas-tegas saja, supaya tidak ada jurunikah yang ingin mempertemukan," tambah Hasno menegaskan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA