Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Panitia Presidensi G20 Dibentuk, Menko Airlangga Pimpin Sherpa Track

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Minggu, 30 Mei 2021, 15:07 WIB
Panitia Presidensi G20 Dibentuk, Menko Airlangga Pimpin Sherpa Track
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto./Dok
rmol news logo Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dipercaya Presiden Jokowi untuk memimpin Sherpa Track G20. Forum G20 akan digelar di Indonesia pada 2020 mendatang.

Sherpa Track akan membahas isu-isu ekonomi non-keuangan, menyangkut energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, anti korupsi, lingkungan, dan perubahan iklim.

”Di bawah kepemimpinan Indonesia tahun depan, G20 akan mengangkat tema besar Recover Together, Recover Stronger.  Tema ini menunjukkan harapan dan kesiapan Indonesia untuk turut serta dalam kemitraan global, sebagai upaya mengatasi dampak pandemi dan meningkatkan kembali global confidence,” ujar Airlangga dalam keterangannya yang diterima redaksi, Minggu (30/5).

Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa untuk pemulihan yang lebih kuat, diperlukan kerja sama yang erat antar negara-negara G20.  Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 akan difokuskan untuk mendorong produktivitas, meningkatkan stabilitas dan ketahanan ekonomi, serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai Ketua Bidang Sherpa Track, Menko Perekonomian dibantu Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Luar Negeri dalam mengoordinasikan beberapa tugas pokok dalam pelaksanaan KTT G-20 pada 2020 mendatang.

Tugas pokok tersebut antara lain mengoordinasikan penyelenggaraan rangkaian persiapan dan pelaksanaan Presidensi G20, menetapkan rencana induk penyelenggaraan KTT G20 tahun 2022 dan seluruh pertemuan jalur Sherpa.

Untuk  mendukung  kesiapan  infrastruktur  teknologi  dalam  persiapan  Presidensi  G20 Indonesia, Pemerintah telah membangun portal Document Management System (DMS) untuk menata secara digital dokumen substansi terkait G20 dan menjadi bagian integral Sekretariat Sherpa G20 Indonesia yang dapat diakses oleh seluruh Kementerian dan Lembaga yang terlibat di G20.

"Ini merupakan insiatif yang sangat bagus, untuk memastikan proses penyusunan substansi  yang  transparan  dan  akuntabel,  terutama  bagi  instansi  yang  selama  ini menaungi G20,"  tambah Airlangga.

Sesuai kesepakatan KTT G-20 di Riyadh pada tahun 2020, Indonesia akan menjadi Presidensi G-20 pada tahun 2022. Keputusan ini maju setahun lebih awal dari rencana semula pada tahun 2023 setelah India mengajukan pertukaran dengan Indonesia karena India membutuhkan waktu persiapan yang lebih panjang. Alasan lainnya ialah karena Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023.   

KTT G20 rencananya akan diselenggarakan pada bulan November 2022 di Bali, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam setiap pertemuan yang akan dilakukan secara fisik, dengan melibatkan sekitar 6.500 delegasi asing. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA