Natalius Pigai mengaku berani menempatkan dua tokoh ketua umum partai tersebut atas dasar hitung-hitungan dan pengalamannya sebagai seorang profesional.
"Saya orang tenaga kerja, profesional dan objektif. Saya bantu negara memilih yang terbaik menggunakan rumus KSA," kata Pigai kepada wartawan, Rabu (2/6).
Rumus KSA yang ia maksud yakni
Knowledgeable (berpengetahuan luas),
Skilled (ahli),
attitude (sikap) berkarakter dan istimewa.
Dari ketiga rumus tersebutlah, kata dia, hanya Airlangga yang kini menjadi Ketua Umum Partai Golkar dan Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra paling memenuhi syarat.
"Ini ilmu kompetensi sesuai rumus K+S+A untuk Kepala Negara RI," tegas Pigai.
Sementara itu, beberapa nama lain yang moncer di beberapa lembaga survei sebagai capres potensial untuk 2024 dianggap tak sepenuhnya memenuhi kategori tiga penilaian Pigai.
Seperti Ketua PDIP Puan Maharani; Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasa; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dianggapnya tidak cocok untuk jadi presiden.
Mereka bersama dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Gatot Nurmantyo memang punya hak untuk bisa maju di Pilpres 2024. Tapi bagi Pigai, mereka lebih cocok jadi cawapres. Bukan calon presiden.
“Pak Anies sabar. Tolong jaga DKI daripada jatuh di tangan orang yang salah, nanti 2029 ok,†tutup Pigai.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: