Begitu dikatakan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto usai menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6).
Rapat kerja Komisi I DPR dengan Kemhan-TNI membahas Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kemhan/TNI TA 2022.
Dalam rancangan Perpres itu tertulis angka yang dibutuhkan untuk membeli alutsista adalah 124.995.000 dolar, yang jika dikonversikan ini sekitar Rp 1.788.228.482.251.470 (dibaca: Rp 1,7 kuadriliun).
Anggaran ini meliputi untuk akuisisi Alpalhankam sebesar 79.099.625.314 dolar AS, untuk pembayaran bunga tetap selama 5 Renstra sebesar 13.390.000.000 dolar AS, untuk dana kontingensi serta pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam sebesar 32.505.274.686 dolar AS.
Dijelaskan Prabowo, terkait rencana anggaran pertahanan masih dibahas, dan juga menjadi salah satu hal yang banyak dipertanyakan di Komisi I.
"Saya diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk ke depan, kita sudah menyusun itu," katanya.
Ditanya lagi soal rencana pinjaman dalam rancangan Perpres Alpahankam, Prabowo mengatakan bahwa semua masih dibahas.
"Ini sedang digodok, sedang direncanakan," ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: