Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Belanja Alutsista, Komisi I Khawatir Rakyat Bayar Utang Kemenhan Sampai 2044

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 02 Juni 2021, 21:40 WIB
Soal Belanja Alutsista, Komisi I Khawatir Rakyat Bayar Utang Kemenhan Sampai 2044
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon/Net
rmol news logo Pembiayaan belanja alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dengan skema pinjaman luar negeri akan tetap membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Bahkan utang luar negeri tersebut diyakini membebani rakyat Indonesia hingga tahun 2044 mendatang.

“Kan dia bilang enggak membebani 0,8 persen (dari PDB) ya, siapa bilang tidak membebani? Wong namanya utang ya utang. Kamu utang, terus seluruh rakyat Indonesia sampai tahun 2044 harus bayar, masa (dikatakan) enggak membebani?” tegas anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon usai rapat kerja bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6).

Effendi mengaku Komisi I belum puas dengan hasil rapat bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hari ini. Sebab dalam rapat secara tertutup itu, seluruh fraksi belum menyetujui rencana pembelanjaan alutsista tersebut.

“Kalau kita puas sudah ada keputusan menyetujui dong, kan poinnya kita belum ada persetujuan,” imbuhnya.

Komisi I pun berencana akan memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Bappenas serta Gubernur BI untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan Indonesia membayar utang negara.

“Agar kita secara fiskal, secara moneter bisa tahu kemampuan kita sampai 2044 itu betul enggak sih mampu mengembalikan utang itu? Kalau beliau (Prabowo) selalu berkutat  bahwa ini enggak mengganggu APBN,” tegasnya.

Baginya, bila Kemenhan mengangga enteng utang tersebut, maka yang ada pemerintahan ke depan akan menanggung bebannya.

“Kalau pemerintahan ke depan tidak mau melanjutkan Perpres ini gimana? Kan seperti yang lama-lama, jadi mamgkrak dan jadi masalah,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA