Hasto menyebutkan bahwa PDIP tidak bisa berkoalisi dengan PKS karena adanya perbedaan ideologi.
Soal pernyataan Hasto tersebut, Ketua DPP PKS, M. Nasir Djamil mengatakan, semua pernyataan politisi hari ini masih dinamis dan sangat mungkin berubah.
"Saya katakan bahwa bisa saja hari ini kemudian mengatakan ini, tapi bisa jadi ke depan mengatakan itu," kata Nasir saat ditemui, di Gedung Kura-kura, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6).
Dijelaskan Nasir, politik Indonesia sudah tidak mengenal lagi pertarungan ideologi. Sehingga, pada dasarnya semua partai politik bisa melakukan kerjasama dan berkoalisi.
"Sebenarnya di Indonesia tidak ada lagi pertarungan ideologi, yang kanan sudah ke tengah, yang kiri juga sudah ke tengah, jadi kami punya harapan setiap partai politik bisa membangun kerjasama," jelasnya.
Sambung anggota Komisi II DPR itu, PKS dan PDIP juga pernah menjalin koalisi pada gelaran pilkada, dan bukan tidak mungkin dinamika politik menuju Pilpres 2024 bisa berubah.
"Kita berkoalisi dengan partai A atau partai B tergantung bagaimana kita menyikapi situasi dan kondisi yang ada di Indonesia," ucap Nasir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: