Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Diluruskan Wakil Rektor, Connie Rahakundini Bukan Dosen Unhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 04 Juni 2021, 01:29 WIB
Diluruskan Wakil Rektor, Connie Rahakundini Bukan Dosen Unhan
Pengamat pertahanan sekaligus akademisi, Connie Rahakundini/Net
rmol news logo Nama pengamat pertahanan Connie Rahakundini belakangan ramai dibahas publik usai dirinya mempersoalkan kabar anggaran pengadaan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam).

Connie kian disorot lantaran menyebutkan bahwa anggaran tersebut harus dihabiskan di tahun 2024. Namun belakangan, kabar mengenai angaran alutsista tersebut telah dikonfirmasi kementerian Pertahanan bahwa anggaran 2020-2024 tersebut masih digodok.

Sosok Connie yang belakangan dikait-kaitkan dengan Universitas Pertahanan (Unhan) pun direspons oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Kemahasiswaan Unhan, Mayjen TNI Jonni Mahroza.

"Bu Connie bukan dosen analis dari Unhan," kata Mayjen Jonni Mahroza kepada wartawan, Kamis (3/6).

Menurutnya, penyematan sebagai praktisi asal Unhan itu bisa saja diklaim secara sepihak. Sebab yang ia ketahui, Connie merupakan praktisi dari universitas lain.

"(Connie) bukan orang Unhan, beliau dosen UI," tandasnya.

Adapun rencana pembelian alpalhankam dalam Rancangan Peraturan Presiden (Ranperpres) tentang Alpalhankam Kementerian Pertahanan (Kemenham) dan TNI tahun 2020-2024 itu menuai beragam tanggapan oleh sejumlah pihak.

Seperti disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani yang menyebut pembelian alutsista penting untuk mendukung pembaruan dan modernisasi alutsista.

"DPR RI mendukung dan mendorong kebutuhan alutsista untuk Republik Indonesia harus sesuai karakteristik kewilayahan dan potensi ancaman yang dihadapi," jelas Puan.

Pun demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Rizal Darmaputra. Baginya, modernisasi alutsista wajib dilakukan negara mana pun karena berkaitan erat dengan kemampuan menjaga kedaulatan.

"Yang namanya ancaman terhadap kedaulatan bangsa kan enggak bisa menunggu sampai Covid-19 selesai. Artinya, program dalam modernisasi alutsista harus tetap dilakukan, tetap dipenuhi karena suatu kesinambungan," tutur Rizal Darmaputra. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA