Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Demokrat: Batal Dan Ditolak Itu Beda, Kalau Memang Kurang Mampu Gelar Haji Jujur Saja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 04 Juni 2021, 08:58 WIB
Demokrat: Batal Dan Ditolak Itu Beda, Kalau Memang Kurang Mampu Gelar Haji Jujur Saja
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution/Net
rmol news logo Pembatalan keberangkatan jemaah haji yang diumumkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas masih menjadi polemik di masyarakat.

Sebab dalam pengumumannya, Menag membatalkan keberangkatan haji tanpa menunggu adanya kabar undangan dari pemerintah Arab Saudi.

Bagi Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, keputusan batal berangkat dan ditolak oleh pemerintah Arab Saudi merupakan dua hal yang berbeda.

Batal berarti sebenarnya masih ada peluang diterima tapi tidak pergi. Sementara ditolak berarti tidak boleh datang.

“Sekali lagi. Ditolak dengan batal itu pengertian yang jauh berbeda,” terangnya kepada wartawan, Jumat (4/6).

Syahrial mengurai bahwa ibadah haji tahun ini tetap berjalan. Hanya saja ada regulasi dan protokol kesehatan yang ketat akibat adanya wabah Covid-19.

“Jadi jangan dibolak-balik, gara-gara Covid-19, maka ibadah hajinya dibatalkan. Kalau memang ada masalah atau kurang mampu, ya jujur aja!” tutupnya.

Menag Yaqut memastikan pemberangkatan haji batal. Pembatalan berlaku bagi warga negara Indonesia (WNI) yang menggunakan kuota dalam negeri atau negara asing.

Dijelaskan bahwa keberangkatan dikarenakan pandemi Covid-19 beserta varian baru masih melanda hampir seluruh negara dunia. Selain itu, Arab Saudi juga belum mengundang perwakilan Indonesia menandatangani nota kesepahaman tentang pesiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA