"Tapi nanti (setelah musyawarah daerah) harus ada kader pelapis Nova,â€
ucap pengamat politik dari Universitas Syiah Kuala, Mawardi Ismail, kepada
Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (5/6).
Pernyataan ini disampaikan Mawardi terkait rencana Musyawarah Daerah V Partai Demokrat Aceh pada 12-13 Juni 2021.
Peran pelapis ini, lanjut Mawardi, akan sangat menentukan kendali operasional Partai Demokrat Aceh. Apalagi, Nova Iriansyah juga menjabat sebagai Gubernur Aceh.
Mawardi meyakini Nova tak akan berfungsi secara optimal sebagai ketua partai karena memiliki kesibukan yang tak kalah penting sebagai gubernur.
Selain itu, Mawardi juga menilai belum ada satupun kader Partai Demokrat Aceh di luar Nova yang memiliki kewibawaan, jaringan, dan kemampuan berkomunikasi andal. Partai Demokrat Aceh, masih sangat terpusat pada sosok Nova.
Ditegaskan Mawardi, jaringan yang kuat adalah salah satu modal penting untuk menjadi ketua partai. Dan saat ini, sosok yang memiliki kapasitas itu di Demokrat Aceh adalah Nova.
Namun Mawardi menambahkan, semua kader memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan untuk saat ini, konvensi belum dibutuhkan karena banyak kader yang benar-benar mampu tidak mau mengikuti model penyaringan tersebut.
Di sisi lain, semua keputusan tetap berada di tangan pengurus cabang. Apakah mereka ingin mempertahankan Nova atau memilih sosok lain untuk memimpin Demokrat Aceh.
"Mereka juga, saya kira, melihat prestasi, kapasitas, dan jaringan yang dimiliki oleh Pak Nova. Tapi tentu mereka lebih tahu (pilihan yang terbaik)," tandas Mawardi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: