Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Wacana Presiden 3 Periode, Video Sherly Annavita Tentang Pindah Ibukota Sebagai Pengakuan Kegagalan Jokowi Muncul Kembali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 08 Juni 2021, 13:27 WIB
Di Tengah Wacana Presiden 3 Periode, Video Sherly Annavita Tentang Pindah Ibukota Sebagai Pengakuan Kegagalan Jokowi Muncul Kembali
Millenial influencer, Sherly Annavita saat di acara Indonesia Lawyers Club/Net
rmol news logo Penolakan pada wacana masa jabatan presiden diperpanjang menjadi 3 periode kembali disuarakan. Kali ini, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang secara tegas menyuarakan hal tersebut.

Bahkan dia mewanti-wanti agar isu masa jabatan presiden diubah menjadi tiga periode diawasi ketat. Sehingga tidak seperti UU Omnibus Law yang disahkan secara diam-diam.

Seiring penolakan AHY tersebut, publik ramai menanyakan prestasi Presiden Joko Widodo sehingga harus menjabat lagi untuk 3 periode.

Seorang warganet dengan akun Demokrasi Bodong bahkan merinci sejumlah kegagalan pemerintah di era Presiden Joko Widodo.

“Ekonomi resesi, hukum unfair, pangan impor, Garuda bangkrut, korupsi makin ramai kpk lumpuh, infrastruktur mangkrak, haji gagal, urus ibukota minta pindah,” ujarnya, Selasa (8/6).

“Terus minta 3 periode?” sindirnya.

Akun tersebut turut memviralkan kembali sebuah video lama acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk “Perlukah Ibukota Dipindahkan?”.

Acara ini turut menghadirkan sejumlah narasumber seperti politisi PDIP Maruarar Sirait, Ketua PSI Tsamara Amany, dan Waketum Gerindra Fadli Zon. Termasuk pengamat politik Rocky Gerung dan Budayawan Ridwan Saidi.

Video ini berisi pernyataan dari millenial influencer, Sherly Annavita yang mengungkit keinginan Presiden Joko Widodo untuk memindah ibukota.

Menurutnya, keinginan itu berbanding terbalik dengan tujuan Presiden Joko Widodo saat maju menjadi calon presiden di Pilpres 2014 lalu.

Sebab Jokowi sempat mengungkap bahwa salah satu tujuan kepindahannya dari Medan Merdeka Selatan ke Medan Merdeka Utara adalah untuk memperbaiki keruwetan ibukota. Meliputi banjir dan macet.

Namun demikian, saat menyatakan ingin memindah ibukota ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jokowi mengurai bahwa hal itu dikarenakan Jakarta mengalami macet dan banjir.

Baginya, pernyataan itu seolah menjadi konfirmasi bahwa Jokowi telah gagal.

“Seolah beliau sedang mengonfirmasi kegagalan dalam memenuhi janji kampanye saat pilgub dan pilpres, atau saat jadi presiden dan gubernur,” demikian Sherly Annavita.

Sembari bercanda, budayawan Ridwan Saidi menimpali dan meminta Tsamara yang kebetulan menjadi pendukung Presiden Jokowi untuk menghadapi pernyataan Sherly.

“Saya mau menunggu Tsamara bisa ngadepin dia nggak?” tuturnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA