“Ketiadaan acara
live match membuat daya tarik TV menurun, sehingga industri olahraga yang memiliki layanan
digital streaming service mengalami lonjakan pelanggan karena jadwalnya yang fleksibel,†kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat webinar Studium General bertema 'Pengembangan Ekonomi Digital Pada Sektor Industri Olahraga' di Jakarta, Selasa (8/6).
Secara global, industri
sporting goods atau perlengkapan olahraga juga tertekan selama pandemi Covid-19. Perusahaan pakaian olahraga mengalami penurunan pendapatan 29 persen pada semester I 2020 dibandingkan 2019, tetapi relatif lebih tangguh dibandingkan industri pakaian jadi lainnya yang turun 55 persen.
Sementara itu, pangsa penjualan daring mengalami peningkatan selama pandemi. Aplikasi
fitness online, alat olahraga individu seperti sepeda dan peralatan lari, serta
e-sport mengalami peningkatan intensitas penggunaan yang signifikan.
Melihat fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa telah terjadi pergeseran pola konsumsi masyarakat ke arah digitalisasi yang menuntut penyesuaian model bisnis industri olahraga. Hal ini sejalan dengan yang terjadi di hampir seluruh jenis industri di dunia.
Dikatakan Airlangga, industri olahraga nasional harus segera menyesuaikan kondisi saat ini. Indonesia mempunyai potensi ekonomi digital yang sangat besar mengingat pulasi pengguna ponsel 338,2 juta atau 124 persen dari populasi.
Total pengguna konsumen baru ekonomi digital meningkat 37 persen selama pandemi dan tetap akan akan memanfaatkan ekonomi digital setelah Covid-19.
Di sisi lain, bagi industri perlengkapan olahraga nasional, terutama UMKM, pemanfaatan
ecommerce berpotensi meningkatkan penjualan secara signifikan.
Saat ini, pemerintah memiliki target capaian yang baru, yaitu sebanyak 30 juta unit UMKM
on boarding di tahun 2023. Mulai 2021 hingga 2023, ditargetkan 6,1 juta UMKM
on boarding setiap tahunnya sehingga mencapai 30 juta pada akhir 2023.
“Pemerintah akan terus memberikan dukungan dalam pengembangan ekonomi digital melalui pembangunan infrastruktur digital. Pemerintah akan terus melakukan perluasan wilayah 4G, pengembangan 5G, peluncuran satelit multifungsi SATRIA, serta pembangunan pusat data nasional,†jelas Menko Airlangga.
Dari sisi regulasi, pemerintah melalui UU Cipta Kerja juga memberikan dukungan bagi kemudahan perizinan berusaha dan upaya pengembangan infrastruktur digital.
“Saya yakin bahwa kita semua memiliki semangat yang sama untuk memulihkan industri olahraga di tengah pandemi Covid-19. Industri olahraga perlu melakukan transformasi digital sebagai bentuk adaptasi terhadap dinamika yang terjadi akibat adanya akselerasi digitalisasi,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: