Anggota Komisi VI DPR fraksi PDI Perjuangan, Deddy Yevri Hanteru Sitorus menyatakan, utang BUMN yang menggunung akibat proyek strategis nasional (PSN) adalah hal yang wajar.
Pasalnya ia memandang, realisasi PSN tidak bisa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sifatnya hanya jadi pendukung atau
supporting.
"Proyek-proyek itu kalau mengharapkan pemerintah perlu ratusan tahun untuk bisa dibangun," ujar Deddy saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/6).
Deddy mengajak semua pihak untuk sepakat dengan satu perspektif, yaitu menanggap PSN sebagai satu hal yang sangat dibutuhkan untuk membangun ekosistem dan konektivitas ekonomi domestik.
Karena itu dia menekankan tentang pembiayaan PSN yang secara tidak langsung menuntut BUMN mencari alternatif pembiayaan. Misalnya dari perbankan atau sindikasi perbankan, investor murni maupun strategic investor. Ada juga dengan penerbitan berbagai macam model obligasi atau
bond (utang).
"Itu hal yang wajar saja bagi korporasi atau BUMN. Harap diingat bahwa bukan hanya utang BUMN saja yang bertambah tetapi juga aset mereka tumbuh secara signifikan," paparnya.
"Dan dalam jangka panjang BUMN tentu akan diuntungkan, gerak dan skala ekonomi nasional bertumbuh, lapangan pekerjaan bertambah dan negara mendapatkan keuntungan," demikian Deddy menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: