Begitu dikatakan oleh anggota Komis VI DPR RI, Deddy Yevri Hanteru Sitorus perihal utang luar negeri BUMN yang hingga saat ini sedang diupayakan oleh pemerintah untuk dapat diselesaikan, Rabu (9/6).
"Masalahnya adalah ekonomi dunia yang mengalami tekanan dan pandemi Covid-19 yang menimbulkan krisis global. Hal inilah yang menimbulkan tekanan langsung kepada BUMN kita," ucap Deddy ketika berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL.
Politisi PDI Perjuangan itu mencontohkan perusahaan BUMN bidang kontraktor, PT Waskita Karya yang saat ini kesulitan likuiditas.
Deddy mengatakan logikanya Waskita harus melakukan divestasi atau menjual konsesi ruas tolnya secara bertahap agar dapat terus membangun jalan tol. Namun, langkah tersebut sulit untuk dilakukan.
"Tetapi ternyata susah dijual sehingga akhirnya skenario keuangan yang dirancang saat proyek-proyek itu gagal. Ini membuat tekanan terhadap Waskita Karya memburuk. Disamping itu, banyak BUMN yang mengerjakan terlalu banyak proyek strategis sehingga mempengaruhi liquiditas dan equitasnya, keseimbangan primer perusahaan itu akhirnya terganggu," katanya.
Deddy pun memberikan saran kepada BUMN untuk melakukan langkah strategis untuk melakukan efisiensi anggaran secara mendasar.
"Menurut saya BUMN-BUMN itu harus melakukan berbagai langkah restrukturisasi, efisiensi, melakukan transformasi bisnis secara mendasar dan jangan tabu melakukan divestasi," ucapnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: