Adalah vendor bansos, Rocky Josep Pesik selaku Direktur PT Andalan Pesik Internasional yang mengungkap hal tersebut dalam persidangan. Berdasarkan kesaksian tersebut, Kementerian Sosial (Kemensos) mewajibkan para vendor bantuan sosial untuk memakai goodie bag dari PT Sritex.
Kesaksian ini membuat Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi merasa heran. Sorotan tajamnya mengarah pada pertanyaan, siapa aktor yang mengarahkan agar vendor bansos menggunakan
goodie bag dari Sritex.
“Mensos dapat arahan dari siapa untuk arahkan vendor beli
goodie bag dari Sritex?†tanyanya kepada wartawan, Rabu (9/6).
Menurut Adhie, pertanyaan itu penting dijawab agar rantai korupsi bansos jadi terang benderang.
Apalagi sebelumnya PT Sritex sempat ramai menjadi perbincangan karena dikaitkan dengan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam laporan
Majalah Tempo waktu itu, rekomendasi
goodie bag merupakan rekomendasi dari “Anak Pak Lurahâ€. Belakangan “Anak Pak Lurah†mengarah pada sosok Gibran yang kini menjabat sebagai walikota Solo.
Pihak Sritex sendiri telah tegas membantah bahwa mereka mendapatkan rekomendasi dari Gibran agar mendapatkan proyek pembuatan tas kain bansos.
Sritex mengaku bahwa pihaknya dihubungi oleh pihak Kemensos mengenai kebutuhan tas tersebut pada April 2020 lalu. Pemesanan itu pun diklaim telah diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Sementara itu, Gibran juga telah membantah bahwa dirinya memberikan rekomendasi Sritex kepada Juliari.
Bagi Adhie Massardi, siapa yang memberi arahan pada Mensos untuk menggunakan
goodie bag Sritex penting dibedah. Sebab dia yaki Juliari tidak kenal dengan pemilik Sritex.
“Ini penting dikejar karena Pak Mensos kemungkinan tidak kenal taipan Solo pemilik Sritex,†tuturnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.