Hal tersebut ditegaskan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan), Laksamana Madya TNI Prof Amarulla Octavian saat memberi kata sambutan dalam pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI kepada Megawati di Kampus Bela Negara, Sentul, Jawa Barat, Jumat (11/6).
"Di kalangan pemimpin dunia, belum ada seorang wanita dapat menjabat berturut-turut sebagai Wakil Presiden dan Presiden. Sejarah dunia juga mencatat tidak banyak seorang presiden yang juga putri dari seorang presiden sebelumnya," jelas Amarulla.
Sejarah juga mencatat, Megawati adalah sosok pemimpin nasional yang mampu membawa negara dan bangsa Indonesia melalui masa-masa sulit pasca reformasi 1998. Putri Proklamator Soekarno ini pun dianggap mampu meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan tata pemerintahan.
Mega sendiri telah menerima beberapa penghargaan Doktor Honoris Causa dari berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
Bagi Rektor, hal tersebut merupakan bukti pengakuan pemikiran akademik atas kepakaran Mega dalam bidang Kepemimpinan Stratejik, yang juga sangat terkait dengan bidang pertahanan.
"Prestasi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintah merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan Kepemimpinan Stratejik," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: