Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya, dijadikan titik awal karena wilayah tersebut memang manjadi salah satu basis PDIP. Surabaya selama ini memang dijadikan barometer bagi PDIP.
"Karena itu, pemasangan baliho gambar Puan Maharani dapat diartikan juga sebagai tes ombak. Respon warga Jawa Timur, khususnya Surabaya, akan dijadikan tolok ukur pencalonan Puan Maharani," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga, Senin (14/6).
Jadi, lanjut Jamiluddin, dapat dipahami kenapa PDIP memasang baliho berawal dari Surabaya. Hasil tes ombak ini diyakini akan dilanjutkan ke daerah lain, seperti Bali, Jawa Tengah, dan NTT.
Selain Baliho, Puan juga akan terus bersafari menyapa masyarakat. Terlihat setiap akhir pekan dia suka berkunjung ke daerah, seperti Kota Manado, dan kemarin ke Kota Solo.
Safari Puan menguatkan bahwa PDIP akan mengusungnya pada Pilpres 2024. Strateginya tampaknya akan menggunakan dua cara, jalur darat dan jalur udara.
"Diperkirakan serangan dua jalur itu akan semakin intens dan meluas di masa mendatang. Tentu serangan itu akan diikuti oleh relawan dan kader militan PDIP," ucap Jamiluddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: