Nasdem Desak Pemerintah Audit Forensik Total Sebab Pailit Garuda

Pasalnya, Partai Nasdem mendesak agar pemerintah mengambil langkah-langkah strategis yang lebih koperhensif dalam menyelesaikan masalah yang menimpa Garuda, bukan malah membekukannya.

Ketua Fraksi Nasdem DPR RI, Ahmad M. Ali, mendesak pemerintah melakukan audit forensik secara menyeluruh. Sebabnya, ia melihat kejadian pailit Garuda bukan hanya sekali.

"Kita perlu periksa Garuda Indonesia ini secara utuh. Bagaimana operasionalnya sebagai BUMN. Ibarat kondisi tubuh, kita perlu diagnosa menyeluruh, di mana sebenarnya sumber penyakitnya. Kita putus akarnya. Tapi bukan dengan membunuhnya," ujar Ahmad Ali kepada wartawan, Rabu (16/6).

Ahmad Ali mengaku sepakat dengan saran banyak pihak yang meminta agar Garuda dipertahankan sebagai maskapai kebanggaan milik negara. Karena menurutnya, nama Garuda Indonesia merupakan identitas kebanggaan nasional.

"Kita bangga dengan mengudaranya Garuda Indonesia di langit nasional dan internasional. Tapi kita juga tidak bisa membiarkan kebanggaan ini dimanfaatkan kelompok tertentu untuk merusaknya dari dalam," ucapnya.

Politisi asal Sulawesi Tenggara ini menilai pernyataan Menteri BUMN, Erick Thohir, yang mengatakan bahwa masalah Garuda ada pada proses sewa pesawat hanya satu dari sekian banyak persoalan yang ada.

"Saya berkeyakinan kalau audit forensik operasional, keuangan, dan manajemen dilakukan, kita akan lebih punya gambaran yang utuh untuk menentukan langkah strategis," tuturnya.

Belajar dari langkah yang pernah diambil untuk menyehatkan Garuda Indonesia pada periode silam, Ahmad Ali mendorong penyelesaian kali ini harus benar-benar sampai pada akar masalah.

"Kalau dulu penyelesaiannya parsial, pragmatis, dan ternyata masalahnya terus berulang. Kali ini Nasdem akan memimpin langkah politik untuk penyelesaian yang lebih strategis dan komprehensif. Untuk itulah audit forensik dibutuhkan," tegas Ahmad Ali.

"Nasdem ingin tetap memelihara kebanggaan rakyat, beriringan dengan sehatnya kondisi operasional, manajemen dan keuangan Garuda Indonesia. Dan dalam penyelesain Garuda, semua, pemerintah  dan pemegang saham harus ikut bertanggung jawab,” tandasnya.

Masalah PT Garuda Indonesia, diterangkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, karena terdampak pandemi Covid-19.

Masalah global ini yang membuat modal perusahaan penerbangan plat merah itu minus hingga mencapai Rp 41 triliun.

Selain itu, Garuda juga terlilit utang hingga Rp 70 triliun hingga bulan Mei tahun ini. Setiap bulannya, utang tersebut akan bertambah sebesar Rp 1 triliun.