Begitu kata pakar komunikasi dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing kepada wartawan, Kamis (17/6).
“Jadi, jika ada sementara orang mengatakan bahwa masih ada sekelompok masyarakat yang bandal atau belum taat protokol kesehatan Covid-19, dari aspek rancangan strategi komunikasi kurang tepat,†ujarnya.
Emrus menjelaskan bahwa masih ada sekelompok masyarakat belum taat, tetapi itu sekaligus menunjukkan lemahnya strategi komunikasi pemerintah dalam rangka menumbuhkan kesadaran, membentuk sikap dan perubahan perilaku.
Atas alasan itu, dia menyarankan kepada pemerintah pusat dan daerah agar segera mengikutsertakan dan mewajibkan semua ilmuan komunikasi (komunikolog) Indonesia menyusun strategi komunikasi tersebut.
“Kemudian mengeksekusinya di lapangan,†demikian Emrus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: