Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kasus Korupsi Marak Terjadi Karena Sedikit Pemimpin Berkarakter Pancasila

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 17 Juni 2021, 12:12 WIB
Kasus Korupsi Marak Terjadi Karena Sedikit Pemimpin Berkarakter Pancasila
Seminar Pancasila yang mengusung tema "Kepimimpinan Nasional dalam Presfektif Pancasila" oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara/Net
rmol news logo Indonesia saat ini tengah menghadapi situasi krisis sosok pemimpin yang berkarakter dan mewarisi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Padahal, nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 harus menjadi nilai dasar dalam kepemimpinan. Hal-hal ini lah yang harus ditanamkan sejak masa muda.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Dimas Prayoga dalam Seminar Pancasila yang bertema "Kepimimpinan Nasional dalam Presfektif Pancasila" yang digelar di Malang, Kamis (17/6).

"Dengan mewarisi nilai-nilai Pancasila, kita bisa menjadi pemimpin yang sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sehingga kita dapat membawa bangsa ini menjadi bangsa yang benar-benar besar dan kuat," ujar Dimas.

Menurutnya, salah satu faktor kasus korupsi yang saat ini semakin marak terjadi juga karena kurangnya pemimpin yang menerapkan kepemimpinan berasaskan Pancasila.

"Maraknya kasus korupsi yang ada di Indonesia hari ini salah satunya disebabkan oleh masih banyaknya pemimpin bangsa yang tidak menerapkan kepemimpinan yang berorientasikan nilai-nilai luhur Pancsaila," terangnya.

Ditambahkan Koordinator Pusat Dema Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, Ongky Fachrur Rozie, generasi muda harus menjadi pelopor dalam membumikan Pancasila di kalangan masyarakat.

"Karena menghadirkan Pancasila dalam keseharian kita adalah keharusan, jangan pernah letih untuk terus menghadirkan Pancasila dalam kehidupan kita," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA