Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kementan Tingkatkan SDM Petani Dengan Praktik Langsung Ke Lapangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 17 Juni 2021, 18:19 WIB
Kementan Tingkatkan SDM Petani Dengan Praktik Langsung Ke Lapangan
Kementerian Kesehatan meningkatkan kapasitas SDM melalui program READSI/Ist
rmol news logo Peningkatan kapasitas SDM pertanian terus dilakukan Kementerian Pertanian dengan menggenjot program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI).

Penyuluhan dan pelatihan READSI dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan di Toangkajang, Desa Saluparemang Selatan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Menurut Cocoa Academy Trainer Coordinator MARS, Agus Salim, ada sejumlah materi yang disampaikan ke peserta, khususnya untuk peserta READSI. Pertama adalah materi adopsi observasi (AO).

Dalam hal ini, peserta diajarkan praktik di lapangan untuk mengobservasi lahan terkait dengan bahan yang diadopsi oleh petani, di antaranya bahan tanam.

"Kami mengajarkan teman-teman untuk nursery management atau melakukan pembiakan tanaman kakao dengan metode yang baik dan benar. Setelah pemberian materi ini, kami langsung terjun ke lapangan," kata Agus Salim dalam keterangannya, Kamis (17/6).

Materi selanjutnya yakni replanting atau metode penanaman ulang yang didalamnya terdapat konsep monokultur yang atau seluruhnya tanaman kakao konsep deservikasi atau agroforestry.

"Peserta juga sudah mendapatkan materi GEF, atau agrikultur praktis. Kami mengajarkan cara pemangkasan yang baik, pemupukan, panen teratur, sanitasi dan penyemprotan," jelasnya.

Menurut Agus Salim, inti dari materi yang disampaikan adalah mengajak peserta untuk melakukan coaching ke petani untuk bisa menanam tanaman berstandar sertifikasi serta menerapkan teknologi terbaru soal pemupukan, pemangkasan, dan panen kakao secara teratur.

Yang terakhir, dan yang paling penting, yaitu bagaimana petani bisa diarahkan untuk menggunakan pupuk-pupuk rekomendasi yang tidak mengandung bahan amoniak yang tinggi.

"Sampai saat ini peserta sangat antusias. Mereka sudah hadir sebelum kami mulai pelatihan," jelasnya.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, READSI dilakukan untuk mendukung pertanian bukan hanya peningkatan produktivitas, namun juga peningkatan kualitas SDM pertanian.

"Hal ini sangat penting, karena SDM ada faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas. Semakin pintar petaninya, maka hasilnya juga semakin berlimpah," katanya.

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, READSI merupakan program dari International Fund for Food and Agriculture (IFAD) yang telah lama bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.

"Dukungan inilah yang akan kita maksimalkan untuk membangun pertanian Indonesia. Kita harapkan Petani dan penyuluh yang mendapat program ini bisa menyerap ilmu dengan maksimal," kata Mentan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA