Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meski Terkenal, Elektabilitas Puan Masih Down

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 17 Juni 2021, 20:49 WIB
Meski Terkenal, Elektabilitas Puan Masih <i>Down</i>
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani/Net
rmol news logo Satu tokoh perempuan yang masuk ke dalam jejeran nama calon presiden (capres) ialah Ketua DPR, Puan Maharani.

Ketua DPP PDI Perjuangan itu digadang-gadang bakal menjadi capres yang diusung partainya.

Akan tetapi, dalam riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Puan masih memiliki PR.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan, PDI Perjuangan tentu bakal menerima konsekuensi yang tidak mengenakkan, jika Puan diusung sebagai capres dalam kondisi seperti yang didapat dari hasil surveinya.

Di mana, putri dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ini masih memiliki elektabilitas yang rendah. Meskipun, tingkat popularitasnya sudah cukup tinggi.

"Sebagai capres 2024, elektabilitas Puan Maharani saat ini masih rendah (2 persen). Padahal tingkat pengenalan sudah 61 persen," kata Adjie saat merilis survei LSI Denny JA bertema '3 King/Queen Maker Pilpres 2024 dan Komplikasinya!' pada Kamis (16/6).

Karena itu, Adjie menggambarkan konsekuensi yang bakal diterima PDI Perjuangan jika Puan Maharani tetap diusung sebagai Capres. Yakni, bisa terjadi kekalahan di Pilpres 2024 nanti.

"Resiko capres PDIP dikalahkan dan tak lagi mengontrol pemerintahan 2024-2029, jika Puan sebagai capres," kata dia.

Meski begitu, Adjie melihat Puan masih punya waktu sekitar satu tahun untuk mendongkrak elektabilitasnya.

Dengan berupaya meningkatkan elektabilitasnya, Adjie yakin mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu bisa memiliki kesempatan yang cukup besar di Pilpres 2024.

"Hal ini bisa berubah, jika H minus satu tahun (Pilpres 2024), elektabilitas Puan sebagai capres di atas 25 persen," tandasnya.

Survei LSI Denny JA digelar pada 27 Mei sampai 4 Juni 2021, dengan 1.200 responden dari 34 Provinsi di Indonesia. Survei menggunakan wawancara secara tatap muka (face to face interview) dengan Margin of Error (MoE) survei ini adalah sebesar +/- 2,9 persen.

Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview), untuk memperkuat temuan dan analisa ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA