Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Munas VIII Di Kendari, Kadin Aceh Minta Tak Ditunda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 18 Juni 2021, 07:42 WIB
Soal Munas VIII Di Kendari, Kadin Aceh Minta Tak Ditunda
Ilustrasi/Repro
rmol news logo Kabar akan ditundanya pelaksanan Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia VIII di Kendari memicu pro dan kontra.

Pelaksana tugas Ketua Kadin Aceh, Muhammad Mada alias Cek Mada, keberatan jika pelaksanan Munas Kadin Indonesia ditunda. Penundaan akan sangat berpengaruh terhadap roda organisasi.

“Apalagi Ketua (Rosan Perkasa Roeslani) diangkat Pak Presiden sebagai Duta Besar Amerika Serikat,” ucap Cek Mada kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis (17/6).

Cek Mada mengatakan, periode kepengurusan di Kadin berakhir sekitar 6 bulan lalu. Pandemi Covid-19 memaksa Kadin memperpanjang masa tugas kepengurusan Rosan.

Namun saat ini, penundaan Munas bukanlah opsi yang jadi pilihan Kadin. Kadin, kata dia, harus dipimpin oleh ketua dan kepengurusan definitif.

Pelaksanaan Munas VIII Kadin Indonesia awalnya direncanakan digelar di Nusa Dua, Bali, 2-4 Juni 2021. Lokasi acara lantas digeser ke Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 30 Juni 2021.

Namun sejumlah pihak meminta munas kembali ditunda. Padahal, jumlah peserta yang hadir tidak akan membeludak seperti yang disangka. Panitia, juga telah menyiapkan akomodasi agar pelaksanaan munas tersebut tetap berlangsung aman, sesuai dengan protokol kesehatan.

Lanjut Cek Mada, setiap provinsi akan mengirimkan tiga orang peserta ditambah satu orang peninjau. Seharusnya, dalam kondisi normal, setiap provinsi mengirimkan dua peninjau. Sebagai pengganti, seorang peninjau lain akan mengikuti munas secara virtual.

Jika dihitung, jumlah peserta yang hadir maksimal 166 peserta. Di luar para peserta itu, anggota Kadin yang datang tidak diperkenankan untuk masuk ke areal inti.

“Sehingga tidak akan ada kerumunan. Jumlah peserta dikontrol dan sangat terbatas,” jelasnya.

Lagi pula, tegas Cek Mada, areal pelaksanaan munas tidak didisain untuk menampung banyak orang.

Dirinya haqul yakin pengurus Kadin pusat telah mempertimbangkan hal teknis agar pelaksanaan Munas tidak menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19.

“Kami minta munas ini tidak ditunda-tunda lagi,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA