Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kasus Covid-19 Melonjak, Fahira Idris Usul Pertemuan Tatap Muka Ditunda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Jumat, 18 Juni 2021, 23:46 WIB
Kasus Covid-19 Melonjak, Fahira Idris Usul Pertemuan Tatap Muka Ditunda
Anggota DPD RI, Fahira Idris/Net
rmol news logo Lonjakan kasus virus corona baru (Covid-19) di beberapa daerah dalam beberapa minggu belakangan ini mendapat perhatian dari kalangan wakil rakyat.

Tingginya kasus Covid-19 mengharuskan adanya berbagai aturan pengetatan kembali seperti peningkatan persentase karyawan bekerja dari rumah dan pengurangan jam operasional pusat-pusat keramaian untuk mengendalikan laju penyebaran virus.

Anggota DPD RI yang juga pemerhati pendidikan Fahira Idris mengharapkan para kepala daerah terutama yang di wilayahnya terjadi lonjakan kasus menunda sementara implementasi PTM terbatas pada Juli mendatang.

Selain itu, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah.

Kata Fahira, idealnya rencana PTM ini ditunda terlebih dahulu, terutama di wilayah yang terjadi lonjakan kasus.

Fahira sepakat diadakan PTM apabila laju penularan dapat dikendalikan dan proses vaksinasi terutama tenaga pendidik sudah selesai.

Sementara, bagi daerah yang sudah melakukan PTM terbatas dan daerahnya saat ini terjadi lonjakan kasus, PTM sebaiknya dihentikan dulu hingga penularan dapat dikendalikan dan jumlah orang yang divaksinasi di daerah tersebut juga sudah memenuhi target.

“Kita harus benar-benar waspada dan benar-benar bersabar dalam melonggarkan berbagai pembatasan karena lonjakan kasus yang terjadi saat ini bersamaan dengan hadirnya varian baru virus Covid-19 yang memiliki kemampuan penularan lebih tinggi,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (18/6).

Menurut Fahira, keputusan penundaan PTM terbatas di daerah yang sedang terjadi lonjakan kasus mau tidak mau harus ditempuh.  

Sebabnya, walaupun sifatnya terbatas, mobilitas peserta didik pulang-pergi dari rumah ke sekolah dan interaksi antarpeserta didik di sekolah di wilayah yang sedang terjadi lonjakan kasus, berpotensi terjadi penularan.

“Penundaan PTM terbatas ini mungkin membuat banyak orang tua atau siswa kecewa, tetapi langkah ini harus kita tempuh. Semoga lonjakan kasus yang terjadi di beberapa daerah bisa segera dikendalikan,” pungkas Fahira.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA