Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Didukung Zulhas Jadi Capres, Erick Thohir Dinilai Lebih Cocok Jadi Wapres

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 20 Juni 2021, 03:20 WIB
Didukung Zulhas Jadi Capres, Erick Thohir Dinilai Lebih Cocok Jadi Wapres
Menteri BUMN, Erick Thohir/Net
rmol news logo Isyarat dukungan terhadap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi Presiden Indonesia asal Lampung ditunjukan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

Erick Thohir diketahui memiliki darah Lampung dari sang ayah, H. Mohammad Teddy Thohir, yang lahir di Gunungsugih, Lampung Tengah.

Sinyal deklarasi ini atas nama putera daerah Lampung ini dinilai pengamat politik dari Universitas Lampung (Unila), Budi Kurniawan, sebagai strategi marketing wajar dari seorang politikus.

Menurutnya, strategi ini saling menguntungkan. PAN membutuhkan tokoh nasional yang kuat dan dana, sementara Erick Thohir membutuhkan perahu sebagai kendaraan politik.

"Tetapi secara demografis Lampung didominasi etnis Jawa. Penokohan Erick dampaknya hanya kepada etnis Lampung," jelas dia, dikutip Kantor Berita RMOLLampung, Sabtu (19/6).

Sehingga, berdasarkan kalkulasi Budi, Erick Thohir hanya akan menjadi calon wakil presiden dari Sumatera. Sementara calon presiden tetap dari Jawa.

"Dia mirip seperti Sandiaga Uno lah, tidak memiliki akar yang kuat di kelompok nasionalis dan santri, tapi dia bisa kombinasikan," ujarnya.

Terlebih, saat ini Erick tak hanya bergerilya di PAN, melainkan mulai merapat ke PKB dan tokoh-tokoh Nahdatul Ulama (NU).

Ditambahan Budi, ketokohan ini penting untuk maju dalam pilpres, apalagi Sumatera tak lagi punya tokoh setelah Hatta Rajasa. PAN juga dilanda krisis sang pendiri, Amien Raism keluar dan membentuk Partai Ummat.

"Jadi wajar jika Zulhas mencari orang yang bisa menarik suara, karena kalau PAN mau eksis harus punya tokoh dan modal yang kuat, dan ini tidak ada di Zulhas," tutup dia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA