Jurnalis senior, Ilham Bintang, baru saja menerima kabar dari sahabatnya bernama Sjahrir yang berada di Ibu Kota Australia Barat, Perth.
Ia mengungkap, salah satu negara bagian Australia itu akan membuka aktivitas masyarakat. Karena, langkah kebijakan penanganan Covid-19 yang diambil terbukti menjadi solusi.
"Siapa bilang pandemi tidak bisa dikendalikan? Sejam lalu dapat info dari Pak Sjahrir, sahabat saya di Perth, Australia. Setelah
lockdown beberapa lama, mulai besok masyarakat di Ibu Kota Australia Barat sudah bisa bebas bergerak seperti layaknya di masa normal, sebelum pandemi. Tidak perlu pakai masker dan selalu menjaga jarak, seperti kita di Tanah Air," ujar Ilham Bintang dalam akun Facebooknya, Rabu (23/6).
Berkaca dari penanganan pandemi di negeri Kangguru tersebut, Ilham Bintang memandang pokok masalah virus Covid-19 adalah mobilitas dan kerumunan.
Ia menjelaskan, Pemerintah Australia, bahkan di New Zealand dan termasuk Singapore, secara konsisten menggunakan sanksi hukum ketika menutup semua perbatasan masuk ke negara mereka. Selain itu, transportasi antar negara bagian juga di tutup sementara.
"Australia, beberapa kali
lockdown. Namun langkah itu diambil secara terukur, dengan cara tarik ulur, kayak menarik layangan. Begitu dapat angin mereka ulur talinya. Mereka pun akan cepat menarik talinya jika embusan angin berkurang," kata Ilham Bintang.
Tak cuma di Australia Barat, di ibu kota negara bagian Victoria, Melbourne, Ilham Bintang mendapat informasi penanganan pandemi di sana dilakukan dengan
me-lockdown kota sebanyak beberapa kali.
"Biarpun hanya lima warga yang mereka temukan terpapar Covid-19 (dilakukan
lockdown). Pernah juga hanya satu warga yang positif Covid-19, mereka langsung
lockdown diberlakukan. Perth (juga) pernah mengalami itu," beber Ilham Bintang.
Namun melihat kondisi di tanah air, khususnya yang terjadi di Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ilahm Bintang merasa prihatin. Karena, pemerintahan di dua provinsi tersebut menyatakan tidak punya dana untuk menerapkan penguncian wilayah atau
lockdown.
Tapi di sisi yang lain, Ilham Bintang justru melihat hal yang berbeda di negara-negara bagian Australia, yang mengambil kebijakan
lockdown tapi tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang terdampak.
"Rasanya cara itu
(lockdown) tidak sampai menguras habis anggaran negara walau harus beberapa kali memberikan dana kompensasi buat warganya yang tak bekerja karena
lockdown," ungkap Ilham Bintang.
"Tidak seperti yang dialami sekarang oleh Jawa Barat dan Yogyakarta. Tidak bisa melakukan lockdown karena tak punya dana buat membiayai hidup warganya yang terdampak," imbuhnya.
Dari contoh-contoh kasus tersebut, Ilham Bintang memandang perlu adanya langkah kebijakan yang efektif di dalam negeri, agar bisa keluar dari masalah pandemi Covid-19.
"Saya hanya mau mengatakan begini. Kita tidak bisa menghentikan pandemi hanya dengan cara coba-coba, improvisasi, bikin banyak judul pengendalian, tetapi mengabaikan pokok masalahnya," demikian Ilham Bintang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: