Kata Nusron, Kementerian Kesehatan perlu segera melakulan uji klinik terhadap Invermectin sebagai terobosan dan ikhtiar dalam situasi darurat untuk menemukan obat apa saja yang dapat digunakan sebagai obat terapi Covid-19.
"Polemik tentang Invermectin sebaiknya dihentikan melalui uji klinik oleh Kementerian Kesehatan. Dalam situasi yang serba darurat segala terobosan harus dilakukan," kata Nusron Wahid, (24/6).
Nusron mengungkapkan, Ivermectin memang tidak masuk sebagai obat Covid-19, karena memang sampai sekarang Covid-19 belum ada obatnya.
Ditambahkan Nusron, Ivermection sama seperti obat-obat lain yang diberikan dalam proses recovery Covid, Ivermectin hanya terapi untuk menambah imun.
"Artinya, yang digunakan selama ini bukan murni obat Covid-19. Tapi nyatanya juga menyembuhkan," ungkap Nusron.
Nusron yang pernah terpapar Covid-19 menceritakan pengalaman bagaimana obat yang digunakan.
"Saya isolasi di rumah sakit 17 hari tidak pernah dikasih obat Covid-19. Hanya diinfus dan suntik vitamin. Orang sakit apapun, meski tidak Covid-19 juga dikasih terapi yang sama. Nyatanya saya Alhamdulillah bisa pulih," beber Nusron.
Tokoh muda NU ini mengungkapkan, gagasan tentang pembagian obat Ivermectin yang akan diproduksi oleh Indofarma sangat baik dan membantu bagi orang-orang menengah bawah yang terkena gejala ringan dan sedang. Bukan untuk gejala berat.
"Karena itu, daripada informasi tentang Invermectin liar, sebaiknya Kemenkes segera uji klinia saja. Biar clear and clear. Ada manfaatnya apa tidak Invermectin itu," terangnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: