"Iya tentu saja publik bertanya apakah Fadjroel gagal mengemban sebagai jurubicara, atau Fadjroel mendapatkan promosi mengurus negara di negara lain. Kan itu pertanyaan publik gitu,†ucap anggota Komisi II DPR RI Muhammad Nasir Djamil kepada
Kantor Berita Politik RMOL, MInggu (27/6).
Kabarnya, Fadjroel akan diplot sebagai jurubicara Indonesia untuk Kazakhstan. Bila benar demikian, maka mantan aktivis tersebut tak salah bila menyampaikan rasa syukurnya. Sebab dengan demikian, ia akan terbebas dari tugas menjelaskan kepada publik soal kondisi ekonomi yang terpuruk seperti saat ini.
“Pemulihan Covid-19 juga masih belum menampakkan hasilnya. Tentu bagi seorang jubir agak bingung bahasa apa lagi yang akan dia gunakan untuk menjelaskan situasi dan kondisi Indonesia saat ini. Beruntunglah Fadjroel dipromosikan menjadi dutabesar,†katanya.
Hal lain, bisa saja Presiden Joko Widodo telah melihat gelagat Fadjroel tak nyaman menjadi jurubicara presiden.
"Bisa jadi dia (Fadjroel) sudah angkat handuk dengan presiden, presiden memahami dan memberikan ruang agar bisa berwisata politik. Fadjroel DNA-nya bukan di jubir, tapi komisaris," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: