Alumni UI itu lantas mengingat momen saat dirinya dan mahasiswa UI yang berkecimpung di koran kampus pada tahun 1994 menulis sebuah headline “Kritik Pembangunan Rektorat UI yang Megahâ€.
Saat itu, dirinya dan pegiat koran kampus dipanggil dan koran mereka dibredel.
“Tahun 1998 Orba tumbang. Rupanya mental orba pindah ke Rektorat UI mengancam mahasiswa. Malu ah!†sindir Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu lewat akun Twitter pribadinya, Senin (28/6).
Fahri mengingatkan bahwa semua kekuasaan absolut itu berbahaya. Bahkan dalam lembaga agama pun berbahaya. Agama bahkan menyadari kelemahan mental manusia, sehingga manusia dibatasi.
Singkatnya, Fahri ingin mengatakan bahwa kelemahan Orba adalah absolutisme. Untuk itu, kelemahan tersebut jangan ditiru apalagi dipuji.
“Jangan salah baca!†sambungnya.
Lebih lanjut, dia berharap tindakan rektorat UI tidak benar. Kampus harus menjadi sumber kebebasan. Masa depan Indonesia adalah kebebasan.
“Meski pandemi membelenggu fisik kita tapi jiwa dan pikiran harus merdeka. Kampus adalah persemaian generasi kepemimpinan yang harus terlepas dari pengangkangan!†tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: