Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Demokrasi Pendidikan Tinggi Menuju Padang Gersang, Akademisi Ngobyek Nyari Jabatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 28 Juni 2021, 14:16 WIB
Demokrasi Pendidikan Tinggi Menuju Padang Gersang, Akademisi Ngobyek Nyari Jabatan
Meme kritikan yang diunggah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kepada Presiden Joko Widodo/Repro
rmol news logo Pemanggilan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) oleh rektorat pasca kritik kepada Presiden Joko Widodo makin menguatkan suramnya demokrasi di sektor pendidikan.

Menurut Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, dunia pendidikan di Indonesia semakin suram sejak periode kedua Jokowi memimpin Indonesia.

"Menterinya aja cuma banyak kontroversi, kebijakannya pun penuh pro dan kontra dan sulit menemukan jejak digitalnya sebagai menteri pendidikan selain kegaduhannya," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/6).

Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era pandemi seperti saat ini dinilai masih lambat. Seperti soal kebijakan kuota gratis yang baru dikeluarkan setelah pandemi meluas.

Belum lagi kontroversi program organisasi penggerak (POP) hingga wacana penghapusan mata pelajaran sejarah di kurikulum baru.

Ditambah sikap rektorat UI saat ini yang terkesan mengekang kebebasan berpendapat mahasiswanya.

"Demokrasi dunia pendidikan tinggi menuju padang gersang dan tandus. Akademisi banyak ngobyek cari jabatan, rektorat menghilangkan tanggung jawab intelektual dengan berperan sebagai 'polisi moral' dan bekerja untuk kekuasaan," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA