Dalam tulisan di akun Twitter pribadinya, Ulil menyinggung kritikan "King of Lip Service" ala BEM UI dengan periode jabatan presiden. Seperti diketahui, publik tanah air juga sedang dihadapkan dengan isu presiden tiga periode yang menyasar kepada Presiden Jokowi.
"Baru dua periode saja, ada mahasiswa 'nyindir' pemerintah langsung dipanggil rektor. Apalagi tiga periode.
Njuk terus gimana rupa negeri ini di masa depan? Sedih ya," kritik Ulil di akun Twitternya, Senin (28/6).
Melihat hal tersebut, secara sarkas Ulil menilai di era demokrasi saat ini lebih baik menikmati musik dangdut dibanding bersikap kritis kepada pemerintah.
"
Wis, ndangdutan saja,
nek ngritik saja ndak boleh,
cung. Ikut
mazhabnya cah nom kae," tandasnya.
UI membenarkan telah memanggil BEM UI pada Minggu sore (27/6) guna menindaklanjuti unggahan BEM UI di media sosial berisi kritikan kepada Presiden Joko Widodo.
Bagi UI, pemanggilan tersebut bukan sebagai pembatasan kebebasan berpendapat mahasiswa. Pada dasarnya, UI menghormati kebebasan berpendapat asal sesuai aturan.
"Pemanggilan ini adalah bagian dari proses pembinaan kemahasiswaan yang ada di UI," ujar Kepala Humas UI, Amelita Lusia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/6).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: