Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PPKM Darurat Harus Dibarengi Dengan Manajemen Krisis Dan Risiko

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Senin, 05 Juli 2021, 10:29 WIB
PPKM Darurat Harus Dibarengi Dengan Manajemen Krisis Dan Risiko
Anggota DPD RI Fahira Idris/Net
rmol news logo Kebijakan PPKM Darurat yang dipilih pemerintah untuk mengerem laju lonjakan kasus positif Covid-19 harus mampu memprediksi berbagai potensi persoalan yang akan terjadi terutama di sektor kesehatan.

Prediksi yang didasarkan atas analisa data dan pendekatan sains menjadi rujukan utama untuk pemetaan masalah yang akan terjadi untuk kemudian menjadi dasar penyusunan formulasi strategi dan solusi.

Prediksi dan pemetaan masalah disertai formulasi strategi dan solusi akan mencegah bangsa ini masuk dalam situasi terburuk sehingga upaya besar mengendalikan pandemi bisa berjalan efektif dan tidak berlarut-larut.

Anggota DPD RI Fahira Idris mendukung langkah pemerintah menerapkan PPKM Darurat di Jawa dan Bali yang berlangsung pada 3-20 Juli 2021.

Menurutnya, terlepas dari beragam istilah yang dipakai pemerintah sejak awal pandemi, inti dari semua kebijakan pembatasan adalah manajemen risiko dan manajemen krisis agar implementasi kebijakan efektif, fokus dan mampu meminimalisir berbagai masalah dan dampak dari masalah tersebut.

"Jika aspek manajemen krisis dan manajemen risiko terpenuhi maka PPKM Darurat ini bisa menjadi kebijakan yang efektif tidak hanya sebagai
pintu masuk mengendalikan lonjakan kasus, tetapi juga efektif meminimalisir potensi ancaman dan dampak dari ancaman tersebut," ujar Fahira Idris, Senin (5/7).

Jelas dia, memformulasikan manajemen risiko dan manajemen krisis setidaknya membuat kita bisa terhindar dari situasi yang memberatkan PPKM Darurat misalnya rumah sakit yang over kapasitas, tenaka kesehatan yang kelelahan, kelangkaan oksigen, dan potensi ancaman lainnya.

Fahira Idris mengungkapkan, kombinasi manajemen krisis dan manajemen risiko PPKM Darurat akan memudahkan kerja-kerja pengendalian pandemi dan dampaknya tidak hanya dari sektor kesehatan tetapi juga sektor-sektor lain.

Manajemen krisis yang memformulasikan penanganan potensi ancaman sebelum, selama, dan setelah PPKM Darurat akan semakin komprehensif
jika juga dikombinasikan dengan manajemen risiko yang memberikan penilaian potensi ancaman dan menemukan cara terbaik untuk menghindari ancaman tersebut.

"Makanya kemampuan mumpuni dalam mengidentifikasi, menilai, memahami, dan mengatasi situasi serius seperti yang terjadi saat ini sangat
dibutuhkan para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan PPKM Darurat," kata Fahira Idris.

Dia mengibaratkan, formulasi manajemen krisis dan manajemen risiko selama PPKM Darurat layaknya sprinkler di dalam gedung yang akan memancarkan air secara otomatis jika terjadi pemanasan pada suhu tertentu sehingga tidak terjadi kebakaran besar.

"Artinya, setiap ada potensi masalah selama PPKM Darurat ini, para pengambil kebijakan sudah mengetahui apa yang harus dilakukan sehingga masalah tersebut tidak bertambah besar dan bisa langsung diselesaikan,," ucap Fahira Idris. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA