Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketua DPR Minta Pemerintah Lindungi Nakes Secara Fisik Dan Mental

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 09 Juli 2021, 13:35 WIB
Ketua DPR Minta Pemerintah Lindungi Nakes Secara Fisik Dan Mental
Ketua DPR RI, Puan Maharani/Net
rmol news logo Gelombang kedua penularan Covid-19 membuat banyak tenaga kesehatan (nakes) berguguran. Pasalnya, jumlah pasien yang harus dirawat tak sebanding dengan tenaga nakes yang tersedia. Membuat para nakes kelelahan secara fisik maupun mental.

Alhasil risiko para nakes tertular virus pun menjadi lebih besar.

Melihat masalah tersebut, Ketua DPR-RI Puan Maharani memberi perhatian khusus pada keselamatan fisik dan kesehatan mental para nakes. Ia meminta pemerintah memberikan perlindungan terhadap nakes secara maksimal.

“Tugas nakes bukan saja membantu kesembuhan para pasien Covid-19, tetapi juga menjaga dan melindungi dirinya serta keluarganya agar tidak ikut terinfeksi virus. Oleh karena itu, kami meminta pemerintah membuat sistem perlindungan untuk nakes, baik secara fisik maupun mental,” ujar Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/7).

Berdasarkan data yang dihimpun PERSI bersama sejumlah organisasi lainnya seperti IDI dan PPNI, sejak awal pandemi hingga 28 Juni 2021, tercatat ada 1.031 tenaga kesehatan yang gugur. Terdiri dari 405 dokter, 43 dokter gigi, 328 perawat, 160 bidan, dan 95 tenaga kesehatan lain.

“Indonesia telah kehilangan ribuan pejuang kesehatan akibat pandemi ini. Apalagi dengan kasus harian yang terus melonjak, kondisi para nakes semakin mengkhawatirkan,” kata Puan.

Ketua DPP PDI Perjuangan ini menambahkan, jumlah tenaga kesehatan yang aktif saat ini juga berkurang karena banyak dari mereka yang masih terinfeksi Covid-19.

“Saya dapat laporan bahwa para tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 juga tidak memiliki banyak waktu untuk memulihkan kesehatan mereka setelah dinyatakan sembuh. Ketika negatif, langsung diminta kembali bekerja karena rumah sakit kekurangan tenaga,” ucapnya.

Mantan Menko PMK ini menegaskan, sistem perlindungan terhadap nakes ini tidak hanya secara fisik untuk melindungi mereka dari infeksi dan kalaupun terinfeksi bisa segera sembuh kembali, tetapi juga perlindungan secara mental.

“Teman-teman nakes ini kondisinya kelelahan, mengalami burn out, dengan beban kerja berat yang seakan tak ada ujungnya ini. Jam kerja semakin panjang dan ketidakpastian kapan pandemi berakhir mengancam kesehatan mental mereka,” papar Puan.
 
Semua faktor tersebut, lanjut dia, akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan fisik para nakes. Jika para nakes kelelahan atau berguguran, masyarakatlah yang dirugikan.
 
“Kesehatan mental nakes merupakan isu yang vital dan mendesak untuk diperhatikan pemerintah. Dengan tekanan kerja yang begitu besar, para nakes membutuhkan perlindungan fisik dan mental lebih besar lagi dari hari-hari biasa mereka bekerja,” tuturnya.

Selain itu, Puan juga meminta masyarakat luas untuk terus mengapresiasi perjuangan para nakes yang sedang bekerja keras di garda terdepan penanganan pandemi Covid-19 ini.
 
“Kita bisa membantu mendukung para nakes ini dengan memberikan perhatian dan apresiasi, atau dalam bentuk yang lebih nyata. Apresiasi bisa dimulai dari teman, kerabat, dan sanak saudara yang berpforesi sebagai nakes,” ujarnya.

“Atau kalau belum bisa mengapresiasi, minimal masyarakat, khususnya keluarga pasien, agar menghindari selisih paham atau tuduhan-tuduhan yang kontraproduktif kepada para nakes, sehingga tidak melemahkan mental dan fisik mereka,” demikian Puan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA