BM KM Unnes memberikan predikat Maruf Amin sebagai The King of Silent. Sebabnya, Maruf Amin dinilai tidak berbuat banyak di saat Indonesia menghadapi pandemi virus corona baru (Covid-19).
Pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran mengatakan, predikat yang telah diberikan oleh BEM KM Unnes pada Maruf Amin sudah sepatutnya dihargai.
Argumentasinya, apa yang telah disampaikan aktivis mahasiswa itu adalah bentuk kepedulian.
"Labeling itu sepatutnya dihargai, karena itu bagian dari kepedulian mahasiswa, Wapres hendaknya menjadikan label tersebut sebagai ‘energi pendorong’ untuk berbuat lebih aktif dan maksimal di posnya masing-masing," demikian kata Andi Yusran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/7).
Menurut Andi, apa yang telah disampaikan oleh BEM KM Unnes adalah hasil pembacaan atas realitas perilaku Wapres.
"Kedepan, Maruf harus mulai ambil peran dalam kedudukannya sebagai wakil presiden. Wapres sepatutnya melakoni banyak bidang seperti antara lain bidang kesra," demikian kata Andi.
BEM KM Unnes menjuluki Wakil Presiden RI Maruf Amin sebagai "
The King of Silent". BEM KM Unnes melakukan aksi digital melalui unggahan sosial media Instagram dalam rangka kritik terhadap rezim pemerintahan.
Mereka memandang Maruf Amin sebagai wakil Joko Widodo tidak berbuat banyak di tengah negara sedang menghadapi situasi sulit akibat pandemi Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: