Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PPKM Darurat Jadi Barometer Indonesia Berhasil Atau Tidak Hadapi Gelombang Kedua

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Minggu, 11 Juli 2021, 09:32 WIB
PPKM Darurat Jadi Barometer Indonesia Berhasil Atau Tidak Hadapi Gelombang Kedua
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin saat berbicara di acara Karni Ilyas Club bertajuk "PPKM Darurat: Benarkah Pemerintah Gagal?"/Net
rmol news logo Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali menjadi barometer ukuran keberhasilan atau tidak dari ikhtiar pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Begitu yang disampaikan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin di acara Karni Ilyas Club bertajuk "PPKM Darurat: Benarkah Pemerintah Gagal?" dalam video yang diunggah di akun YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat (9/7).

"Nah, dari tanggal 3 sampai tanggal 20 Juli adalah barometer, di mana ukuran kita berhasil sebagai langkah awal atau tidak dalam hal, saya mau sebut ini sebagai gelombang kedua," ujar Ali saat ditanya Karni atas pandangannya apakah pemerintah berhasil atau tidak dalam hal PPKM Darurat.

Menurut Ali, musibah pandemi Covid-19 akan lebih besar datang di Indonesia, jika masyarakat tidak lagi mentaati regulasi yang ada.

"Kalau sampai kita tidak lagi mentaati regulasi yang ada kemudian kita anggap lagi ini bukan hal yang luar biasa, maka tidak mustahil musibah ini akan lebih besar datang kepada kita," ujarnya.

Ali Ngabalin mencatat masih banyak orang yang tidak mau divaksin, menganggap adanya kepentingan politik dunia, bisnis, kesehatan, tidak menggunakan masker, dan tidak percaya berbagai macam penjelasan dari para opinion leaders di media sosial dan di manapun.

"Itu sebabnya sekarang ini pemerintah menggunakan juga bantuan, dan sebagai tanggung jawab bersama, baik dari para pendeta, pastor, biksu, dan para ustadz, para kiai, para Habaib, para mubaligh untuk bisa menyampaikan juga kepada publik bahwa kita sedang menghadapi perang yang akan bisa membahayakan seluruh rakyat Indonesia," jelas Ali.

Dengan demikian, sambung Ali, barometer kurang keberhasilan akan dilihat selama 3 Juli sampai 20 Juli 2021 ini di tengah kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali.

"Makanya kenapa dilakukan PPKM Darurat, ini sebagai langkah yang ikhtiar pemerintah dalam satu keputusan yang Insya Allah ini akan menjadi keputusan yang baik dan tentu saja kita harapkan di tanggal 20 nanti akan bisa mendapatkan hasil yang baik dari apa yang dilakukan, di ikhtiarkan pemerintah saat ini," pungkasnya.

Dalam acara ini, juga dihadiri satu narasumber lainnya. Yaitu, politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA