Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rizal Ramli: Pemerintah Tidak Mau Lockdown, Hasilnya Indonesia Malah Di-Lockout

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Minggu, 11 Juli 2021, 13:27 WIB
Rizal Ramli: Pemerintah Tidak Mau <i>Lockdown</i>, Hasilnya Indonesia Malah Di-<i>Lockout</i>
Ekonom senior DR. Rizal Ramli/Net
rmol news logo Langkah pemerintah yang tidak mau tegas dalam penanganan Covid-19 akhirnya mendapat ganjaran dari negara lain.

Sikap pemerintah yang mengesampingkan saran publik agar melakukan lockdown dan menutup perbatasan untuk menghindari masuknya varian baru justru berdampak buruk bagi warga negara.

Tidak hanya sebaran Covid-19 melonjak, warga negara Indonesia juga dilarang datang ke sejumlah negara. Bahkan Singapura membuat kebijakan yang melarang penerbangan Indonesia singgah ke negaranya.

Baca: Singapura Hingga Oman, Ini Negara-negara Yang Larang Masuk Penerbangan Dari Indonesia

“Pemerintah tidak mau lockdown karena tidak mau beri makan rakyat yang tidak mampu. Hasilnya Indonesia malah di-lockout oleh negara-negara lain,” ujar ekonom senior DR. Rizal Ramli kepada wartawan, Minggu (11/7).

Saran cerdas sebenarnya telah diberikan tokoh nasional DR. Rizal Ramli kepada pemerintah untuk bisa menghadapi sebaran Covid-19 yang dalam beberapa pekan terakhir mengalami lonjakan drastis.

Setidaknya ada 4 saran yang disampaikan. Pertama, pemerintah disarankan untuk melakukan lockdown selama 1 hingga 2 bulan.

Kedua, selama lockdown, pemerintah harus memberi jaminan berupa makanan dan obat-obatan kepada rakyat selama 2 hingga 4 bulan.

Ketiga, pemerintah harus mempercepat vaksinasi hingga 3 kali lipat. Dan terakhir, mengalihfungsikan gedung DPR/DPRD seluruh Indonesia untuk perawatan pasien Covid-19.

Sontak saran ini mendapat keraguan banyak pihak untuk bisa dijalankan. Salah satunya adalah saran tentang memberi jaminan makan dan obat-obatan selama 4 bulan.

“Banyak yang tanya, apakah bisa dan mampu untuk kasih rakyat yang tidak mampu makan dan obat 2 hingga 4 bulan? Bisa, mampu, dan harus!” begitu jawab tegas Rizal Ramli.

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itupun tidak segan memberi tahu jurusnya. Kata dia, pemenuhan makanan dan obat-obatan rakyat bisa dilakukan dengan memotong pengeluaran yang tidak penting selama setahun.

“Kalau itu saja ndak bisa, ya memang harus mundur atau dimundurkan,” tegasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA